Siang itu, suasana Mansion Dona terasa tenang, sinar matahari menyoroti jendela besar ruang kerja pribadinya, menyapu rak-rak penuh buku dan meja kerja yang rapi. Dona duduk di kursi kulit berwarna cokelat tua, sementara Ergan berdiri di dekat jendela, berbincang mengenai rencana-rencana ke depan. Namun, ketenangan itu terusik, pintu kayu yang semula tertutup perlahan berderit terbuka. Dari celah pintu, tubuh mungil seorang anak kecil muncul. Jihan, gadis berusia empat tahun, masuk dengan langkah ragu sambil memeluk boneka kesayangannya. Tatapannya mencari sosok sang Mama, lalu berhenti pada Dona, sekilas wajahnya berbinar, tetapi seketika memucat ketika telinganya menangkap nama Arga yang baru saja disebut Ergan. Tubuh mungilnya menegang, napasnya menjadi tidak teratur. "Kak Arga…" gumam Jihan lirih. Dona segera menoleh, wajahnya berubah serius ketika melihat putrinya berdiri pucat di ambang pintu. Ia segera bangkit, lalu meraih tubuh kecil itu ke dalam pelukannya. "Sayang, mar
Last Updated : 2025-09-20 Read more