"Syukurlah kamu sudah sadar, Sayang. Kita ditolong oleh orang baik," ucap Ergan lembut, sembari mengusap rambut Jihan dengan penuh kasih sayang."Benarkah? Orang itu baik sekali, ya, Pa... Tapi aku takut, aku takut mereka akan menyakiti Papa... cukup aku saja yang disakiti, jangan Papa, aku... aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Papa," ujar Jihan dengan suara serak, namun, penuh kepedihan yang mendalam.Perkataan polos, namun, menyayat itu membuat Dona tak kuasa menahan air matanya. Tetes bening jatuh tanpa ia sadari, mengalir perlahan di pipinya."Gadis cantik..." ucap Dona dengan suara lembut dan penuh empati,"Saya tidak akan menyakiti kalian. Kamu istirahat dulu, ya, Nak, setelah sampai di tempat saya, kamu akan diperiksa oleh dokter.""Tidak perlu repot-repot, Nyonya, anak saya baik-baik saja. Dia hanya kedinginan sedikit..." Ergan menolak dengan sopan, merasa tak enak telah merepotkan orang yang baru saja dikenalnya.Namun, Dona segera menatap pria itu, kali ini dengan tatap
Terakhir Diperbarui : 2025-07-30 Baca selengkapnya