Mobil melaju tanpa arah yang jelas. Pak Harto menyetir dengan wajah tegang, menunggu instruksi. Aku duduk dengan tangan menutupi wajah, mencoba menahan tangis yang ingin meledak."Tenang, Rani," kata Nyonya Surya sambil menyentuh bahuku. "Kita akan dapatkan Lita kembali.""Bagaimana?!" bentakku tanpa sadar. "Mereka minta aku datang sendiri! Kalau aku bawa dokumen, semua perjuangan kita sia-sia! Kalau aku tidak bawa, mereka akan bunuh Lita!""Kita buat dokumen palsu," ujar Arjuna cepat. "Kita fotokopi dokumen sampah, masukkan ke map yang sama. Dari luar terlihat sama.""Mereka tidak bodoh," bantahku. "Mereka pasti akan periksa isinya.""Maka kita buat mereka tidak punya waktu untuk periksa." Nyonya Surya menatapku tajam. "Kita datang dengan rencana. Kita bawa polisi. Kita—""TIDAK!" teriakku. "Mereka bilang aku harus datang sendiri! Kalau mereka lihat polisi, Lita yang akan mati duluan!"Hening.Ponselku berdering lagi. Kali ini pesan teks dengan alamat: Gudang Lama Kawasan Industri Ja
Last Updated : 2025-10-18 Read more