Tubuh Luke lemas, ia nyaris pingsan. Tidak bisa menerima kabar duka yang begitu tiba-tiba. Akhirnya, ia memilih untuk pulang.Setibanya di rumah, ia langsung masuk kamar dan mengunci diri sampai malam tiba, ia tak kunjung keluar hingga membuat Bill curiga.Bill hanya makan seorang diri malam ini. Di meja makan besar nan mewah, ia menatap kursi kosong di sisinya."Hei, Luke di mana?" tanya Bill pada seorang pelayan yang sedang menuangkan air ke gelas Bill."Saya tidak tahu, Don.""Coba cek ke kamarnya, suruh dia makan malam. Katakan saya sudah menunggunya di sini.""Baik, Don."Beberapa saat kemudian, pelayan tersebut kembali. "Maaf, Don. Tuan Luke tidak merespon dan pintu kamarnya dikunci."Bill mendengarkan, mulutnya mengunyah namun manik matanya bergerak pelan. "Ya sudah, kau boleh pergi," kata Bill tanpa menatap ke pelayan.'Kenapa lagi anak itu?' pikir Bill seraya menusuk steak daging sapi dengan garpu sambil menatap ke depan dengan tatapan tajam.***Keesokan paginya, Luke keluar
Last Updated : 2025-08-26 Read more