All Chapters of Legenda Pendekar Biru: Chapter 861 - Chapter 870

Terdapat 3 kasta bangsawan di kekaisaran Garoka, pertama adalah bangsawan bawah atau biasa disebut bangsawan cukup ternama.Bangsawan bawah merupakan orang-orang kaya yang memiliki banyak harta namun belum terlalu diakui oleh perdana menteri.Faktornya tentu bisa dari jumlah harta yang masih terbatas, status keluarga terdahulu, pendatang baru, atau bahkan memiliki cela pernah berurusan dengan hukum kota.Sedangkan kasta kedua adalah bangsawan ternama, yakni para hartawan yang memiliki banyak cabang usaha diberbagai bidang.Mereka jelas mendapatkan perhatian khusus di mata perdana menteri, mulai dari keamanan, perlakuan, dan akses dalam memegang perekonomian kota.Sementara kasta ke tiga atau status paling tinggi dari bangsawan disandang oleh penguasa distrik, yakni pembesar elit yang memimpin wilayah tertentu di dalam kota.Kota Danuloka tentu merupakan kota yang sangat besar sehingga untuk mengelolanya dibutuhkan banyak orang.Itu sebabnya mengapa kota Danuloka dibagi menjadi bebera

Lintang bahkan membekali kusir kudanya ramuan penawan racun, sehingga ketika semua penjaga lengah, dia berhasil selamat, bahkan menyelamatkan kusir-kusir yang lain dengan meminumkan penawar yang sama kepada mereka.Alhasil, beberapa kusir kuda berhasil lolos dan memberi tahu pasukan tuan mereka bahwa di rumah lelang akan terjadi pembantaian.Kita kembali ke rumah lelang, ratusan budak telah berhasil terjual melalui perebutan harga yang dramatis. Dan 80 % dari budak-budak tersebut dimenangkan oleh Lintang.Hingga tiba pada lelang terakhir, di dalam satu kerangkeng terdapat 3 orang yang terkurung. Satu diantaranya adalah seorang anak kecil bertubuh buntal yang memiliki tanduk ditengah keningnya, sedangkan dua sisanya merupakan orang tua renta.“Mereka!” Lintang melebarkan mata mendapati Jinggo bersama Ki Paring dan Ki Karni telah dalam keadaan babak belur.Dan jika diteliti dari cara bernapasnya, Lintang sangat yakin bahwa mereka pasti sedang terkena racun yang cukup kuat.Melihat reaks

Semua orang di ruang pelelangan amat panik, tidak percaya dengan apa yang perdana menteri lakukan.Mereka tidak menyangka, perdana menteri Ginting bisa sampai hati menjebaknya. Padahal selama ini, baik saudagar mau pun para bangsawan, mereka selalu setia memberi upeti kepada penguasa kota.Bahkan ke 4 bangsawan elit juga sampai melebarkan mata, mereka merasa tertipu, tidak mengira, pelakat kota baru yang perdana menteri janjikan itu ternyata hanya bualan.Sedangkan kaisar Yaksa melirik ke arah Lintang yang tengah tersenyum, “Anak muda itu sungguh berbahaya, setiap perhitungannya tidak ada yang pernah meleset, glek!” Kaisar Yaksa menelan ludah merasa ngeri dengan kecerdasan Lintang.Rupanya sang kaisar sengaja mengungkap jati dirinya di hadapan perdana menteri Ginting hanya untuk membuktikan perkataan Lintang.Dan ternyata semua apa yang Lintang katakan sungguh kenyataan, membuat Kaisar Yaksa semakin yakin bahwa Lintang bukan pemuda biasa.“Hahaha, sebelumnya aku memang sempat tertipu,

“A-aku baik-baik saja Ki,” ujar Lintang lemah.“Bodoh! Baik apanya? Kau sedang sekarat anak muda, cepat pergi dari sini!” bentak Ki Karni.Dia bersama Ki Paring, para budak, dan bangsawan berniat mengorbankan diri asal Lintang dan Kaisar Yaksa bisa selamat.“Baginda kaisar, maaf kami tidak sempat memberi penghormatan kepada anda. Namun kami mohon, bawa Kusha pergi dari sini!” teriak Ki Paring.“Kusha? Hahaha, ternyata itu namamu,” Kaisar Yaksa malah tertawa seakan tidak peduli terhadap luka yang dideritanya.“Baginda!” Ki Paring kembali berteriak karena jumlah musuh semakin bertambah banyak.Terlebih beberapa budak sudah ada yang tewas, begitu pula dengan para bangsawan.“Tidak orang tua, seumur hidup aku tidak pernah mundur dari perang. Kematian lebih terhormat bagiku dari pada kabur dari lawan!” Kaisar Yaksa keras kepala.Dia kembali bangkit berniat terjun lagi ke dalam pertempuran.“Cu-cukup Kisanak! Kau jangan bodoh! Aku tidak peduli dirimu kaisar atau bukan, yang jelas dalam situ

Sesampainya di tempat para pasukan, Lintang dan Kaisar Yaksa segera dirawat oleh tabib Sandia.Selama ini tabib tua itu ternyata selamat, dia tidak ikut tertangkap oleh pasukan kekaisaran di mana saat terjadi penyerangan di kamar penginapan, tabib Sandia tengah memata-matai para pendekar Sekte Payung Kelam.Seperti halnya Lintang, tabib Sandia juga terkejut tatkala mendapati ruang penginapan telah porak-poranda.Terlebih ketika menemukan jejak darah Ki Paring dan Ki Karni, sehingga setelah itu, tabib Sandia memutuskan untuk menyusup sendiri ke kediaman perdana menteri.Namun sial, alih-alih bisa menemukan ruang tawanan, tabib Sandia malah tersesat kesebuah goa kuno menuju ujung ngarai yang kini mereka tempati.Dan setelah di telusuri, goa tersebut ternyata merupakan jalan rahasia yang diciptakan kekaisaran kuno ribuan tahun lalu, karena kota Danuloka sejatinya berdiri di atas reruntuhan kekaisaran tersebut.Selepas mengetahui ujung goa, tabib Sandia lantas kembali ke dalam kota. Namun