All Chapters of Legenda Pendekar Biru: Chapter 981 - Chapter 990

“Tidak ada yang bisa merubah siklus kehidupan. Pertikaian, pembunuhan, ketamakan, dan persaingan akan kekuasaan tidak akan pernah pupus dalam diri mahluk yang bernyawa karena setiap yang hidup membutuhkan kematian mahluk lain. Manusia, siluman, mahluk lelembut, iblis, bahkan bangsa dewa dan peri sekali pun diharuskan merenggut kehidupan mahluk lain agar mereka bisa tetap hidup. Seperti halnya ular memangsa tikus, burung memasang ikan, dan ikan memangsa mahluk yang lebih kecil darinya, termasuk daun muda yang tumbuh juga hidup dari kematian daun tua yang berguguran,” tutur Lintang membuat Kirana dan Kirani termenung.“Namun setiap mahluk memiliki takdirnya sendiri-sendiri, musang yang merenggut kehidupan buah matang akan menjadi penebar benih terbaik bagi tunas-tunas berikutnya. Burung pemangsa, ular, harimau dan puncak rantai makanan lain menjadi penjaga keseimbangan populasi agar semua tidak tumbuh melampaui batas kemampuan alam yang ditempatinya. Begitu pun dengan manusia, namun man

Mendengar Lintang memanggil pangeran Arundia dengan panggilan nanda, Putri Shalya langsung sadar bahwa Lintang di tempat asalnya bukanlah orang biasa.Jika tidak seorang raja, Lintang pasti merupakan sosok pembesar kekaisaran. Atau bahkan jauh lebih tinggi dari seorang raja mengingat kesaktian Lintang yang begitu amat luar biasa.Seorang penguasa besar pastilah memiliki banyak selir dan tidak menutup kemungkinan Lintang juga telah memiliki banyak istri.Terlebih Lintang pernah berkata bahwa dia sudah memiliki 6 belahan jiwa dan 2 mutiara cinta.Meski dibalut dalam bentuk kiasan, tetapi Putri Shalya bisa mencernanya dengan cukup baik.“Kakang, siapakah dirimu sebenarnya?” gumam Putri Shalya yang tengah melamun di dalam aula istana.Ingin rasanya dia memiliki waktu berdua bersama Lintang. Namun untuk saat ini rasanya tidak mungkin dimana Lintang masih memiliki banyak kesibukan.Padahal Putri Shalya masih sangat penasaran terhadap apa yang Lintang ungkapkan, dia ingin mengetahui jawaban

“Mereka sama saja, ternyata bangsa Kala adalah bangsa perusak,” Lintang mengepalkan tangan.Namun tidak terduga, Madyapada tiba-tiba terbagi menjadi beberapa alam.Selanjutnya tercipta bangsa dewa, manusia, iblis, siluman, mahluk lelembut, dan hewan-hewan yang Lintang kenal.Bangsa dewa adalah bangsa yang cedas, mereka mampu mengolah alam dan tubuh sampai mencipta kanuragan.Begitu pula dengan bangsa iblis, kecerdasannya tidak kalah dari bangsa dewa.Sedangkan manusia, siluman, dan mahluk lelembut berada dibawah mereka.Bukan berarti manusia bodoh, akan tetapi bangsa manusia membutuhkan waktu yang lama untuk belajar. Begitu pula dengan siluman dan mahluk lelembut.Waktu itu bangsa manusia, siluman, dan mahluk lelembut menjadi budak bangsa Kala.Sementara bangsa dewa hidup mandiri di alamnya.Ribuan tahun kemudian, bangsa dewa menjelma menjadi bangsa yang besar. Mereka mampu menciptakan peradaban yang sempurna. Termasuk pasukan dan ilmu pengetahuan.Bangsa dewa memiliki kesaktian sehin

Dari gulungan Lontar yang ada di dalam prasasti, Lintang menemukan bahwa Kinara dan Kinari ternyata berasal dari Alam Surgawi.Mereka dulunya merupakan Assasin tingkat atas milik salah satu pembesar kerajaan yang ada di sana.Kinara dan Kinari tercipta dari telur burung yang di erami oleh energi sihir selama ribuan tahun.Mereka menetas dan menjelma menjadi dua mahluk kejam yang memiliki kesaktian setara dengan kesatria Alam Surgawi.Entah sudah berapa ratus ribu mahluk surgawi yang keduanya bunuh. Namun saat ditugaskan membunuh seorang empu pencipta senjata, Kinara dan Kinari mengalami kekalahan telak.Mereka juga mengalami nasib naas karena harus diusir dari alam surgawi. Sebuah hukuman yang jauh lebih menyakitkan dari kematian.Akan tetapi karena kekuatan keduanya terlalu besar, sang empu mengurung Kinara dan Kinari di suatu alam yang kini bernama Dunia Gandi.Itulah alasan mengapa mereka tidak bisa keluar dan berakhir dengan menciptakan kekuasaannya sendiri dengan memanipulasi keh

Selanjutnya pangeran Arundia mengibaskan tangan, menciptakan gumpalan pasir dari balik kekosongan.Pasir tersebut dibasahi menggunakan air hingga menjadi lumpur dan dibalutkan ke seluruh tubuh Lintang, membuat Lintang tampak seperti kepongpong.Kemudian beberapa tanaman obat dilebur sampai menjadi butiran halus dan ditaburkan pada seluruh permukaan kepongpong lumpur.Selanjutnya pangeran Arundia mengalirkan energi regenerasi, energi alam, dan jurus pelebur jiwa kedalamnya, membuat kepongpong lumpur memancarkan cahaya terang.Baru setelah itu 100 mantera sihir dirapalkan, sampai-sampai membuat ruangan yang ditempatinya berguncang mengalami banyak retakan.Kinara, Kinari, Raja Mulu dan semua orang jelas khawatir mendapati hal tersebut karena sedari awal, mereka menunggu tepat di luar ruangan.Namun tidak ada satu pun dari mereka yang berani masuk memeriksa keadaan dimana pangeran Arundia tidak menghendakinya.Terlebih Kinara sempat memperingatkan bahwa proses pengobatan melalui teknik A