Deon menggelengkan kepalanya, dia masih bisa mengingat bahwa Bella yang bermalam di sana, memakai piyama Jannah. Dan Jannah sudah pergi.Beberapa detik ia diam. Lalu, sedikit terhuyung, ia berjalan melintasi ruang tamu tanpa suara. Melewati Bella.Namun saat ia hampir mencapai tangga bawah, Bella membuka mata dan duduk perlahan.“Deon...” panggilnya, nyaris berbisik. "Kamu mabuk?"Deon berhenti, tapi tidak menoleh. Sesaat saja, ia melangkah lagi, tanpa kata, naik ke atas.Bella kembali menyandarkan kepala ke sandaran sofa, memejamkan mata. Tapi senyumnya mengembang perlahan.Malam ini, tentu saja ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan.Lima belas menit kemudian, tangga berderit pelan saat Bella menaikinya satu demi satu. Langkahnya ringan, nyaris tanpa suara. Ia membawa segelas air putih dan handuk kecil—sebuah sandiwara kepedulian yang ia mainkan dengan penuh perhitungan."Seharusnya dia sudah t
Terakhir Diperbarui : 2025-07-22 Baca selengkapnya