Di tengah keheningan taman, pelukan mereka menjadi lebih dari sekadar pelipur lara—itu adalah pengakuan diam-diam tentang betapa dalamnya luka dan cinta yang saling mereka bagi. Rajendra membelai pelan rambut Harsa, bibirnya mengecup kening wanita itu dengan lembut, penuh rasa sayang dan janji yang tidak terucapkan. “Aku mencintaimu,” bisiknya. Suaranya serak karena emosi yang tertahan. “Lebih dari apa pun di dunia ini.”Harsa mengangkat wajahnya perlahan, menatap dalam-dalam ke mata Rajendra. Ada banyak hal yang ingin dia katakan—tentang rasa sakit, kelelahan dan rasa takut yang terus menghantuinya. Tapi saat ini, semua kata-kata itu seolah menguap, tersapu oleh ketulusan yang terpancar dari mata suaminya.“Buktikan padaku, Mas,” ujar Harsa dengan suara pelan, hampir seperti bisikan.Rajendra tidak membalas dengan kata-kata. Sebagai gantinya, dia mengangkat Harsa perlahan, mendekapnya erat, lalu membawanya ke gazebo yang berada di taman. Di bawah langit malam yang bertabur bintang, t
Dernière mise à jour : 2025-09-04 Read More