“Kenapa, Mas?” Asri berdiri canggung, saat tatapan mata Ello tak beralih sedikit pun darinya.“Ehem!” Ello tersadar, ia menjadi salah tingkah sendiri.“Mas nyuruh Murni manggil aku?” tanya Asri.“I-iya, sudah waktunya makan. Em … bajunya pas di badan kamu. Sangat cocok,” jawab Ello, tiba-tiba berubah gugup.Asri menunduk, melihat baju yang dikenakannya. Memang benar-benar bagus dan pas di badannya, Asri pun sangat menyukainya.“Iya, Mas. Terima kasih atas baju-bajunya. Semua bagus-bagus.”Asri pun duduk di seberang Ello. Mulai mengambil makanan, perutnya memang sudah merasa lapar sedari tadi.“Aw!” Asri memekik, saat tak sengaja tangannya yang luka, terkena sambal.“Kamu kenapa? Ya ampun … luka kamu belum dibalut. Sebentar, tunggu di sini,” ujar Ello, lelaki itu terlihat sibuk sendiri.Ello beranjak, ia berjalan menuju ruang keluarga. Tak berselang lama, ia kembali dengan kotak obat di sebelah tangannya.“Biar aku obati sendiri, Mas!” seru Asri.Ello bergeming, ia meraih tangan Asri.
최신 업데이트 : 2025-08-21 더 보기