All Chapters of Aku yang Kau Buang, Kini Tak Bisa Kau Sentuh: Chapter 101 - Chapter 110

“Kenapa Asri lama sekali di toilet?” Ello menoleh ke sana kemari, menunggu Asri yang belum kunjung kembali.“Em … Mas Ello, aku buatin ini untuk Mas. Cobain, deh, ini resep masakan terbaru yang aku buat,” ujar Murni.Murni menyodorkannya kotak makanan ke arah Ello. Hanya memandang, tanpa menyentuh. Begitulah Ello, selalu bersikap dingin terhadap wanita yang tidak ia cintai.“Terima kasih, tapi saya harus menunggu Asri,” tolak Ello.Asri, Asri dan Asri. Murni begitu muak mendengar nama itu. Gregetan karena dari pertama bekerja di rumah Ello, lelaki itu sama sekali tidak peka terhadap perhatian yang ia berikan.Seperti patung terbuat dari es, begitulah gambaran tentang Ello. Namun, es itu akan mencair jika dihadapkan dengan wanita yang Ello cintai.“Asri pasti sedang mengantri. Sudah … mending cobain dulu. Saya buatkan ini cukup lama. Saya harap Mas Ello tidak mengecewakan saya,” ujar Murni.Ello akhirnya menerima kotak makanan tersebut. Dibukanya penutup kotak itu, menatapnya dengan al

Menelan saliva kasar, jantung Murni pun bertalu dengan cepat. Apakah ia sedang bermimpi?“Tidak usah buat kopi, saya hanya ingin berduaan saja sama kamu,” ucap Ello, bernada lirih.Apa?! Apakah Murni masih berada di dunia nyata?“Ehem … Mas Ello. Ada apa ini maksudnya?” tanya Murni, tingkahnya seketika gugup.Senyuman mahal itu kini dengan mudahnya terulas dari bibir Ello. Pemandangan langka yang Murni dapatkan dari lelaki itu.“Sumpah demi apa? Mas Ello senyum padaku?” batin Murni bersorak.“Apakah saya harus menjelaskan apa yang tidak perlu saya jelaskan?” tanya Ello.Seperti kayu, Murni berubah kaku. Namun, hatinya bersorak gembira. Apa yang ia nanti, ternyata bisa ia gapai. Berdua dengan Ello, di ruang yang sama. Apakah malam itu akan menjadi awal terjalinnya sebuah hubungan antara mereka? Murni sangat berharap.“Kau cantik,” puji Ello.Pipi Murni bersemu merah. Dipuji oleh lelaki yang disukai, tentu menjadi energi yang tiba-tiba muncul dalam diri. Ingin rasanya Murni berjingkrak.

“Apa? Jadi … lelaki itu kakak iparmu?” tanya Ello, yang disambut oleh anggukan mantap kepala Asri.“Iya, Mas. Aku juga tidak menyangka, jika Murni ada hubungan dengan Ferdi. Jelas Ferdi telah berkhianat kepada Debi. Em … tapi mereka sama-sama saling berkhianat,” jawab Asri.Ello mengajak duduk Asri.“Kamu jangan khawatir, penjagaan di rumah ini akan aku perketat. Jika Dirga ke sini atas pemberitahuan dari Ferdi tentang keberadaan kamu dan Rain, aku akan menyewa bodyguard yang terpercaya.”“Rekaman CCTV ini, akan menjadi senjata untuk kamu membalas dendam. Foto-foto perselingkuhan Debi dan Dirga, dan sekarang … rekaman Ferdi yang bermesraan dengan Murni. Kamu bisa menggunakan semuanya untuk menghancurkan mereka,” lanjut Ello.Ya, Ello memang benar. Dua senjata telah terkumpul untuk membalaskan dendam Asri. Kenikmatan yang keluarga Dirga rasakan saat ini, cepat atau lambat akan menjadi bom waktu untuk mereka. Menunggu waktu, dan jika tiba saatnya, mereka akan merasakan akibatnya.“Tapi

Asri dan Ello hanya berdiam menonton di belakang para tamu. Penghuni rumah ini belum menyadari keberadaan mereka. Sengaja, Ello dan Asri ingin melihat keseruan ini. Menikmati setiap pembalasan yang mereka terima. Sungguh indah, bukan?“Apa?! Jadi kamu punya istri, Dirga?” Calon mertua Dirga tak habis pikir. Bisa-bisanya ia tertipu oleh lelaki itu.“Anu, Om. Aku bisa jelaskan semuanya. Aku–”Calon mertua Dirga memotong, “Sudah cukup, saya membatalkan pertunangan anak saya dan kamu. Saya tidak rela anak saya menikah dengan lelaki seperti kamu!”Suasana di rumah itu semakin kacau.“Mas, aku … aku khilaf!” ucap Debi, memohon maaf kepada Ferdi.“Dengan segala kelakuan kamu di belakangku. Kau masih tidak punya rasa malu? Khilaf kau bilang? Menjijikan, kau bukan ibu yang baik buat contoh kedua anakku!” berang Ferdi.Debi menunduk, ia kehilangan muka di hadapan banyak orang. Apalagi bu Tami, sedari tadi ia berdiri menahan malu. Tak mengeluarkan sepatah kata pun sejak melihat bukti perselingku

Beberapa bulan kemudian, semenjak pembalasan dendam yang Asri lakukan, kini keluarga Dirga mengalami kerugian besar. Dalam materi, lingkungan, juga perpecahan di dalam keluarganya.Diam-diam beberapa tamu undangan merekam kejadian memalukan itu. Memposting ke berbagai media sosial. Ada pula yang menyiarkannya secara langsung.Drastis, usaha Dirga menurun. Berkat viralnya video memalukan di rumah Dirga, memicu haters begitu banyak. Pamor yang dimiliki usahanya kian melemah.Banyak pelanggan beralih ke toko lain. Kehidupan Dirga kembali sulit. Mereka harus kembali bekerja keras untuk mencari sesuap nasi. Seperti yang pernah Asri ucapkan, roda akan terus berputar. Kini bom waktu telah meledak dan memporak-porandakan kehidupan Dirga dan keluarganya.Tak hanya itu, Debi dan Ferdi pun akhirnya memutuskan untuk berpisah. Masalah yang sama-sama mereka lakukan, benar-benar tidak bisa membuat mereka saling berdamai.“Mas, aku mendengar kabar dari RT tetangga Dirga, kalau rumah itu akan dijual.