“Mbak-mbak, ada apa?”Asri mengernyitkan dahinya, kenapa? Kenapa suara Ello sangat berbeda? Asri terdiam, perasaanya seketika menjadi tidak enak.Asri melepaskan pelukan itu, ditatapnya lelaki yang ada di hadapannya.“Pak Satpam,” gumam Asri.“Mbak Asri kenapa peluk-peluk saya?” tanya kak satpam.Asri seketika merasa malu. Bisa-bisanya ia mengira jika yang masuk adalah Ello.“Em … maaf, Pak. Saya kira yang masuk adalah mas Ello. Dari pagi saya nungguin, tapi sampai malam begini, dia belum juga pulang,” jawab Asri.“Ya sudah tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi dulu. Mau pinjam charger sama Murni,” pamit satpam.Asri menghembuskan napas kasar, menyibak rambut panjangnya. Ia pun kembali duduk, menunggu kedatangan lelaki yang sangat dirindukannya.Tengah malam Asri masih menunggu di ruang tamu. Bahkan wanita itu sampai ketiduran sambil duduk di atas sofa. Sungguh, Asri sangat merindukan lelaki itu. Namun, lelaki itu tak kunjung ada kabar sama sekali.Hembusan napas terasa hangat di w
최신 업데이트 : 2025-08-28 더 보기