Geo melangkah keluar dari pondok kayu itu, udara malam terasa menusuk kulit. Nafasnya berat, namun sorot matanya mantap. Dua pengawal setia menegakkan tubuh, menunggu instruksi.“Obati dia,” perintah Geo singkat. “Pastikan luka-lukanya ditangani, jangan biarkan ia mati kelaparan atau kehausan. Tapi… awasi ketat. Taylor tidak boleh lepas, satu inci pun.”“Siap, Tuan Geo.”Geo menarik napas panjang dan berjalan ke mobil hitam yang menunggunya, masuk ke kursi belakang, lalu mengeluarkan ponsel. Jemarinya sempat ragu sebelum akhirnya menekan nomor sang ayah.Suara berat dan tenang milik Atrick terdengar dari seberang. “Geo? Sudah larut, ada apa?”Geo bersandar, menutup mata sejenak. “Dad, aku menemukan Taylor. Dia selama ini bermain kotor di belakang keluarga. Dan… dia menyimpan banyak kebencian padaku.”Hening sejenak di seberang, sebelum Atrick menjawab dengan nada serius. “Daddy sudah menduga. Dia selalu memandangmu dengan tatapan berbeda. Apa yang dia lakukan?”Geo menatap keluar jen
Last Updated : 2025-09-07 Read more