Lorens menarik nafas lalu meniupkannya kembali, bersiap untuk menceritakan semua yang ada di dalam pikirannya. Suasana berubah menjadi hening dan mencekam, deru angin terdengar kasar seolah berlari dari sesuatu yang buruk. "Valerina pernah memasukan hawa murninya ke dalam tubuhku, dan hampir saja pikiranku dikuasai olehnya," ucap Lorens, bulu kuduknya bergidik mengingat kembali saat Valerina menciumnya. "Namun aku berhasil mengatasinya, dan menjadi lebih kuat ketika berhasil mengalahkan pengaruh kekuatan Valerina," lanjut Lorens. "Bagaimana cara kau mengalahkan pengaruh tersebut?" Tanya Diana, matanya menyipit. "Justru itu yang ingin aku diskusikan di sini, kalian mantan temannya, darimana asal kekuatan Valerina?" Jawab Lorens, balik bertanya. "Kak," respon Livia, cepat, dia mengedipkan mata seakan-akan jawaban dari pertanyaan Lorens adalah sebuah rahasia. "Tidak apa, Livia... Saat ini Valerina adalah musuh bersama, kita bisa sedikit memberi info sekolah kita pada orang lain," Di
Terakhir Diperbarui : 2025-10-13 Baca selengkapnya