All Chapters of Perjalanan Waktu: Kebangkitan Nona Penulis: Chapter 51 - Chapter 60

Pada mulanya Ayleen Hazel mulai merasa ketidaknyamanan pada saat membahas lebih lanjut tentang novel yang ditulis oleh Nick itu. Tapi, nyatanya rasa penasarannya itu malah mengalahkan segalanya. Ketidaknyamanan itu diabaikan olehnya begitu saja hingga akhirnya dia pun mendengarkan cerita itu kembali dari mulut Nick. “Yah, sebenarnya aku ingin sekali membuat sahabat-sahabat karakter wanita dalam novel aku ini memberitahunya atau … karakter pria utama di dalam novel ini muncul lebih awal untuk merebut orang yang dia cintai tanpa perlu membiarkan si karakter wanita ini mengetahui perselingkuhan itu,” kata Nick. Ayleen sontak terdiam dan tak bertanya, seakan-akan tahu bahwa pria muda itu akan lanjut berbicara lagi. Nick pun mendesah pelan lalu menyunggingkan senyuman sedih dan berujar, “Sayangnya … semua itu terlambat.” “Terlambat bagaimana? Mengapa memangnya?” Ayleen balik bertanya kali ini. Nick mengulum bibirnya seolah-olah tentang mencoba untuk menetralkan suasana hatinya sebe

Sea Finley tidak langsung menjawab pertanyaan Ayleen.Pria itu dengan begitu santainya turun dari motornya lalu mulai mengikatkan kain itu terhadap Ayleen dan kemudian dia naik ke atas motor lagi lalu mengikatkan tali itu pada dirinya. Ayleen hanya bisa tercengang saat melihat pemuda itu melakukannya tanpa kara. Gadis bahkan sampai tidak bisa berkata-kata saking herannya.“Sudah aman,” kata Sea pada Ayleen yang jika tidak mengenakan helm, pria muda itu pasti sudah bisa melihat betapa merahnya wajah Ayleen.Ayleen mengedipkan matanya untuk membuat dirinya tersadar selalu segera membuka helm miliknya. Dia memasang earphone di telinganya dan mulai memutar musik secara acak sementara Sea telah menyalakan mesin motornya kembali. Ayleen masih terlalu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh pemuda itu, tapi gadis itu tidak memberikan reaksi yang mencolok sehingga Sea pun merasa apa yang dilakukan tidak terlalu berlebihan. Lagipula, yang dia lakukan hanyalah untuk menjaga Ayleen agar teta

Ayleen Hazel tidak mampu mengalihkan arah pandangannya pada pria yang saat ini sedang melepaskan jas yang dia kenakan itu, seakan dia tidak mau kehilangan sedetik pun melihat Sea versi dewasa.Pria itu kemudian membuka kancing bagian ujung lengannya lalu membuka jendela kamar menggunakan sebuah tombol.Hanya beberapa menit setelahnya, dua orang pelayan, seorang pria paruh baya dan juga seorang wanita yang kira-kira berusia akhir 30 tahunan memasuki kamar itu setelah diizinkan masuk oleh Sea.“Tuan, apa Anda ingin membersihkan badan sekarang?” si pelayan pria bertanya. “Hm, “ jawab Sea singkat, masih tetap menatap pemandangan di luar jendela.Pelayan pria paruh baya itu pun segera memerintahkan seseorang untuk mempersiapkan peralatan mandi bagi sang tuan. Sedangkan sang pelayan wanita bertanya, “Bagaimana dengan makan malam Anda, Tuan?”Sea menjawab tanpa menoleh, “Tidak usah.”Sang pelayan pria mengerutkan kening, tampak cemas. Akan tetapi, belum sempat pria itu membuka mulut lagi,

Tentu saja Ayleen menyadari bahwa pria muda itu tentu saja terkejut dengan perubahan sikapnya yang mendadak.Dia tidak menampik bahwa perubahan sikapnya terlalu datang secara tiba-tiba. Sebab, dia baru saja mengenal pemuda itu dan terlalu cepat untuk melangkah ke arah selanjutnya.Memang benar, dia melakukan hal itu setelah bermimpi tentang Sea. Dia hanya tidak mau menyesal karena tidak pernah melakukan apapun untuk Sea.Seperti yang telah dia sadari bahwa kehidupannya yang baru ini adalah sebuah kesempatan besar untuk menebus segalanya. Maka, tanpa ragu dia berusaha membalas perasaan Sea agar hatinya sendiri menjadi lebih tenang dan juga perasaan bersalahnya kepada Sea menjadi berkurang.Namun, tentu saja dia tidak akan pernah memberitahu Sea tentang apa yang membuatnya menjadi lebih berani.“Tentu saja bukan. Aku … hanya tidak mau membuang-buang waktu,” kata Ayleen.Sea mengangkat alis kanannya, menatap gadis itu dengan tatapan menyelidiki, “Apa maksudnya? Membuang waktu seperti ap

Namun, Sea Finley tidak bisa memikirkan masalah itu lebih lanjut karena setelah itu dia melihat profesornya yang ber tampang galak memasuki area kelas.Gerrard berbisik pelan di telinga kiri Sea, “Temuilah dia setelah mata kuliah ini selesai ya.”Sea tidak bisa berkata tidak dan memaksa diri untuk tetap bersabar di dalam kelas itu. Tapi, jelas sekali pikirannya tidak ada mata kuliah itu tapi justru berkelana memikirkan kekasihnya.Begitu kelas itu berakhir, Sea mengecek ponselnya sekali lagi dan ternyata dia mendapatkan balasan dari Ayleen.Pria muda itu pun buru-buru membuka isi pesan tersebut.“Dia baik-baik saja,” kata Sea yang akhirnya bisa menghela napas lega. Gerrard mengerutkan kening, “Gadismu ternyata jauh lebih kuat dibanding yang aku bayangkan.”Sea membalasnya dengan sebuah senyuman lebar, terlihat begitu bangga akan kesabaran kekasihnya.Dan beberapa hari berikutnya semuanya masih aman terkendali. Sea dan Ayleen menjalani hubungan mereka tanpa adanya gangguan. Ayleen pu