Headline news semua media tiba-tiba saja dipenuhi oleh kabar dari Ayleen Hazel, penulis novel best seller yang sedang naik daun yang dinyatakan tewas setelah mengalami sebuah kecelakaan tragis. Padahal, salah satu novelnya yang sedang populer akan segera difilmkan. Tapi, bagaimana jadinya jika Ayleen malah ternyata terbangun di tahun jauh sebelum dia terkenal? Akankah dia menggunakan kesempatan kedua untuk mengubah takdirnya?
View MoreMei 2025,
The Grandmoon negara S
“Terima kasih … The Star and the Wind,” Ayleen Hazel berkata sembari menyebutkan nama bukunya yang telah diiumumkan akan difilm-kan. Dia mengerling ke arah kanan, tempat di mana para aktor dan aktris sedang diwawancarai oleh wartawan dari berbagai media. Tiba-tiba dahinya mengerut saat dia menatap salah satu aktor yang merupakan pemeran utama laki-laki di dalam novelnya. “Wah! Sea Finley memang sangat cocok memerankan karakter ‘Ian Hasting’,” puji Ayleen jujur. Ayleen mendadak membeku di tempatnya berdiri, di saat sang aktor yang sedang ditatapnya itu menoleh ke arahnya. Segera saja Ayleen mengalihkan perhatiannya dan berpura-pura tidak melihat ke arah aktor tampan itu, seakan tidak ingin tertangkap sedang melakukan hal yang tidak pantas dengan memandangi pria menawan itu. Melody Gigs, sang editor yang sekaligus teman dekatnya mendekat kepadanya menawarkan sebuah tumpangan kepadanya, tapi sang penulis berbakat itu menolaknya dengan halus. Dia buru-buru berpamitan pada Melody dengan alasan dia harus mampir ke sebuah tempat dan tidak ingin membuat putrinya terlalu lama berada di rumah mertuanya. Sekitar lima menit kemudian Ayleen sudah berjalan ke luar gedung dengan langkah kaki yang sedikit cepat. Namun, sebelum dia sampai di gedung perusahaan tempat sang sahabat bekerja, hujan turun. Wanita itu pun segera berlari menuju gedung yang hanya tinggal beberapa puluh meter. Setelah dia sampai di lobby gedung itu, dia segera meminta izin untuk menemui sang sahabat. Sang petugas segera memberi Ayleen sebuah kartu untuk naik ke lantai 26. Di dalam lift, dia melamun, memikirkan semua percakapannya dengan Melody. Dia pun menggelengkan kepala, mengenyahkan segala pikiran buruk. Dengan membawa dua kotak yang berisi makanan wanita itu ke luar dari lift dan berjalan menuju ke arah kanan. Dia telah beberapa kali pergi ke perusahaan sahabatnya itu sehingga dia pun telah mengenal beberapa di antara mereka. Bahkan, dia bisa langsung pergi ke ruangan Natasha Mylan, sahabat baiknya yang memiliki kecantikan yang sangat terawat. Dengan senyum merekah di bibir, Ayleen membuka pintu ruang kerja Natasha. “Kejutan!” ucap Ayleen dengan ceria. Tak disangka-sangka dia malah melihat dua orang yang sedang melakukan kegiatan panas di depan matanya.Ayleen pun mematung. Dua kotak makanan yang dia bawa pun meluncur dari kedua tangannya.
Dua orang yang ditatapnya itu menoleh ke arah dirinya, menampilkan ekspresi kaget. “Natasha!” Dia menatap ke arah pasangan Natasha dan memanggil, “Liam!” “A-apa yang kalian lakukan?” bibir Ayleen bergetar. “Ayleen, kenapa kamu bisa ada di sini?” Liam balik bertanya dengan ekspresi wajah terganggu. Lelaki yang menikahi Ayleen lima tahun yang lalu itu terlihat tidak berniat menjauhkan tangannya dari tubuh Natasha. Tapi, dia mencoba untuk menguatkan diri dan berkata lagi, “Nat, kamu itu … sahabat baikku.” “Dan … Liam, aku salah apa sama kamu?” lanjutnya dengan napas tercekat. Bukannya menjawab pertanyaan Ayleen, dua orang itu akhirnya memisahkan diri dan dengan enggan mulai merapikan baju mereka. Natasha menatap Ayleen dan hanya berkata dengan nada malas, “Yah, menurutmu kenapa? Tentu saja karena kami saling menyukai, kami tertarik satu sama lain.” “Hm, sahabatmu sangat cantik dan seksi. Akan sangat aneh jika aku tidak tertarik,” Liam menimpali sembari mengancingkan kancing bajunya. Ayleen lagi-lagi membatu. “T-tapi, Liam … kita sudah punya Lunara.” Liam mengangkat alis, jelas tidak peduli meskipun Ayleen menyebut nama buah hati mereka berdua. Tetapi, Ayleen tetap menambahkan, “Aku bahkan membantu perekonomian kita. Aku melakukan semuanya sampai aku tidak sempat mengurusi diriku sendiri. Aku-” “Ayolah, Leen! Inilah yang membuatku sangat bosan padamu,” sahut Liam, sambil menatap Ayleen dengan tatapan bosan yang tidak coba disembunyikan. “Bo-bosan?” ulang Ayleen dengan ekspresi bingung. Liam mendecakkan lidah dan berujar dengan tatapan sinis, “Lihatlah dirimu, Ayleen!” “Sangat membosankan. Kamu itu sama sekali nggak menarik,” ejek Liam. Liam lalu bersedekap dan menatap Ayleen dari atas hingga bawah seolah sedang menilai, “Tubuh kurus kering, dada rata, wajah polos tanpa make-up. Selera berpakaian kamu juga sangat kuno, norak. Terus kamu berharap aku tetap setia sama kamu?” Terdengar cekikikan dari suara wanita yang dia anggap sahabat baiknya. Ayleen hanya sanggup melihat sekilas ke arah Natasha. Tangan wanita itu digenggam erat oleh suaminya. Ayleen menggigit bibir bawahnya saat mendengar kata-kata suaminya dan tawa ejekan dari sahabat baiknya semakin menambah perih hatinya. “Laki-laki itu makhluk visual. Aku perlu melihat yang indah-indah. Seperti Natasha contohnya,” lanjut Liam. Ayleen tercengang. Natasha kembali tertawa dan dengan nada menjengkelkan wanita berambut pirang panjang itu berkata, “Makanya, Ayleen! Jangan protes kalau suami kamu lebih milih aku. Lagi pula, siapa yang bisa menolakku?” Ayleen tidak bisa berkata-kata. Tapi, sebuah pertanyaan membuatnya membuka mulut lagi. “Sejak kapan?” Ayleen bertanya dengan hati hancur. “SEJAK KAPAN?” wanita itu kembali mengulang pertanyaannya di saat tidak ada satupun dari dua orang itu yang menjawab. Keduanya bungkam, terlihat tidak mau menjawab. Kaki Ayleen lemas. Dia bahkan terpaksa harus berpegangan pada pintu. Bukannya peduli dengan keadaan Ayleen, Natasha justru berujar sebal, “Awas! Jangan pingsan di sini! Jangan buat aku kesusahan.” Ayleen menggelengkan kepala dan berusaha menguatkan diri, “Baiklah, kalau begitu lebih baik kita bercerai.” Natasha bertepuk tangan dengan gembira. Sementara Liam berkata, “Keputusan bagus. Begitu kita bercerai, kamu harus ke luar dari rumah.” Ayleen melongo, “A-apa maksudmu? Aku yang membeli rumah itu." Liam menyeringai, “Tapi rumah itu atas namaku dan tidak hanya itu. Ah, mobil itu juga atas namaku, lalu-” “Kamu ….” Ayleen kembali tidak bisa berkata-kata. “Hm, Ayleen. Jangan pikir kamu lebih pintar dariku! Bahkan, semua hasil royalti bukumu itu masuk ke dalam rekeningku,” kata Liam yang kemudian diiringi tawa mengejek dari Natasha. Ayleen memejamkan mata dan dengan sisa tenaganya wanita itu meninggalkan pasangan terkutuk itu. Beberapa orang melihatnya dengan tatapan sedih. Ayleen langsung tahu bahwa kemungkinan besar mereka mengetahui apa yang sedang terjadi. “Hanya aku saja yang tidak menyadarinya,” gumamnya pelan. Ketika dia berada di dalam lift, kilatan-kilatan ingatan masa lalu tiba-tiba muncul begitu saja. Dia tiba-tiba mengingat hal-hal yang aneh sejak dirinya menikah. Kala itu, bahkan Natasha mengenakan gaun yang sangat cantik, bisa dikatakan lebih indah dari miliknya. Dia pun menjadi pusat perhatian. Sedangkan dirinya yang merupakan pengantin wanita justru terabaikan. Air matanya pun kembali mengalir. Tapi, dia cepat-cepat menghapus air matanya dan segera bergegas berjalan ke luar lift. Meskipun hujan masih turun dengan begitu deras, wanita itu nekad untuk segera pergi dari gedung itu. Dia memberhentikan sebuah taksi yang pertama melintas di depannya dan langsung masuk ke dalam mobil itu dengan tubuh yang sedikit agak basah akibat kehujanan. “Orchid street.” “Baik, Madam.” Mobil taksi itu pun segera meluncur di tengah hujan yang makin mengganas. Hanya beberapa menit baru saja berjalan, mata Ayleen yang kebetulan menatap ke arah jalan di depannya membelalak. “AWAS!” BRAAKKK!Pertanyaan Ayleen Hazel yang terdengar mirip seperti sebuah desakan itu langsung membuat Sea Finley tertegun. Pria itu tampak terkejut dengan pertanyaan itu seakan-akan dirinya pun juga merasa hal yang sedang dilakukannya itu cukup aneh. Dia pun hanya bisa terdiam, tidak tahu bagaimana harus menjelaskan sikapnya itu.Ayleen melihat ekspresi wajah Sea pun langsung mengerjapkan mata. Gadis itu menepuk jidatnya dan segera berkata, “Oh, maaf. Aku tidak bermaksud bertanya seperti itu. Aku ….”“Maaf, seharusnya aku berpikir terlebih dulu sebelum bertanya,” lanjut Ayleen yang sungguh-sungguh merasa tidak nyaman setelah bertanya dengan seperti terlihat menekan itu. Sea yang mendengar ucapan permintaan yang dikatakan dengan tulus itupun tersenyum. “Hm, bukan masalah besar. Sebenarnya aku pun juga tidak tahu mengapa aku menjadi berani. Yah … anggap saja, Aku tidak ingin kehilangan kesempatan lagi,” jawab Sea.Lagi?Apa maksudnya dengan hal itu?Apakah dia pernah mencoba untuk mendekatiku ta
Percuma saja. Benar-benar sungguh percuma. Berapa kali pun dia berusaha keras mencoba untuk memikirkannya, dia tetap tidak bisa menemukan jawaban dari pertanyaannya tersebut. Gadis itu pun duduk lemas tanpa tenaga seakan-akan tenaganya telah terkuras habis. Di saat dia dia sedang melamun sembari tetap tidak mengubah arah pandangnya dari jalanan, Sea ternyata telah menyusulnya untuk duduk di depannya. “Sepertinya hujan akan turun lama. Apa kamu tidak keberatan jika kita berada di sini sedikit agak lama sampai menunggu hujan cukup reda?” Sea bertanya dengan tatapan cemas pada Ayleen. Ayleen menjawab, “Tidak apa-apa. Aku akan meminta izin kepada orang tuaku, tidak masalah.”Sea mendesah lega, “Jangan khawatir. Nanti aku akan mengambil motorku lagi di minimarket untuk mengantarmu pulang.”Ayleen tercekat.Oh, pengalaman naik motor milik Sea masih begitu hangat dalam ingatan Ayleen.Pengalaman itu cukup menegangkan Tapi anehnya dia sangat menikmatinya. Hal itu terjadi mungkin karena
“Ya?” Sea menjawabnya sambil mengerutkan kening. Pria muda yang tampan itu menatap lurus-lurus ke arah Ayleen.Ayleen menatap wajah menawan itu dan hanya terdiam tanpa menjawab perkataan Sea.Hanya dalam beberapa detik saja dia telah melihat dua wajah berbeda dari seorang Sea Finley, aktor terkenal yang memiliki kekayaan luar biasa itu.Wajah yang sebelumnya dia lihat adalah wajah seorang pria dewasa dengan pesona yang luar biasa. Sedangkan wajah Sea yang saat ini dilihatnya dari jarak yang begitu dekat itu adalah wajah pria awal 20 tahunan yang masih murni tanpa sentuhan perawatan.Jelas gaya rambut Sea di dua masa itu begitu jauh berbeda. Sea yang dewasa memiliki rambut potongan agak pendek dan tidak berponi. Hal itu membuatnya mempertegas fitur wajahnya dan memberikan kesan dewasa yang begitu memikat. Sementara gaya rambut Sea di usia dua puluh tahunan ini adalah rambut yang sedikit agak panjang dengan bagian depan yang memanjang seperti poni menutupi sebagian dahinya. Selain p
“Tapi, mengapa?” ucap Ayleen yang semakin pening karena terlalu banyak teka-teki yang belum bisa dipecahkan olehnya. Ayleen pun berjalan mendekat dan berdiri di antara Melody dan Liam yang sedang berbicara.Natasha terlihat menyingkir dan membawa Lunara pergi. Ayleen sesungguhnya masih begitu merindukan Lunara. Tapi, dia memilih untuk tetap berada di sana demi mendengarkan percakapan antara Melody dan Liam.“Mengapa kau tidak menjemputnya? Kalau saja kau menjemput dia waktu itu, dia tidak mungkin akan kecelakaan,” kata Melody.Liam masih terdiam dan Melody yang terlihat diliputi oleh amarah itu melanjutkan, “Mobil itu … Ayleen yang membelinya. Itu semua hasil dari kerja keras Ayleen. Tapi … aku bahkan tidak pernah melihatnya menggunakan mobil itu dan aku bahkan tidak pernah sekalipun melihatmu mengantar ataupun menjemput Ayleen.”“Kau … bagaimana bisa kau membiarkan istrimu yang bekerja keras demi keluargamu harus menggunakan taksi setiap saat?” Melody menambahkan.Liam yang semula
Sea yang terlihat khawatir hanya bisa dengan lembut menghapus air mata yang jatuh menetes di pipi gadis itu. Dia ingin sekali membangunkan Ayleen, tapi dia juga khawatir bila gadis itu malah terganggu. Maka, selama Ayleen tidak menunjukkan jika gadis itu terganggu di dalam mimpinya, Sea hanya akan diam saja. Sementara itu, Ayleen Hazel rupanya kembali ke mimpi yang sebelumnya. Gadis itu terbangun kembali di rumah miliknya yang dipenuhi oleh orang. Dia melihat ke sekelilingnya dan ternyata mimpinya itu terlihat seperti sebuah lanjutan dari mimpi yang sebelumnya. Dia yang jatuh terduduk itu segera bangkit dan berdiri, lalu memperhatikan orang-orang di sekelilingnya. Dia mengenali beberapa wajah. Dia hampir tidak menemukan keluarga Liam di sana. Seperti sebelumnya, begitu Elizabeth menampar wajah Natasha tepat di bagian pipi kanannya dan membuat pipi wanita itu memerah dengan cap telapak tangan, Liam terlihat melindungi Natasha.Pria itu berteriak marah pada Elizabeth, “Liz, apa
Melihat senyuman merekah di wajah sahabatnya itu, Sea sungguh ingin menghajar wajah tampan miliknya. Sebetulnya ada banyak sekali alasan mengapa orang-orang sampai berpikir bahwa dirinya tidak menyukai seorang wanita dan cenderung lebih dekat dengan sahabat baiknya itu. Gerrard juga luar biasa tampan atau bisa dibilang tidak kalah tampan juga darinya. Banyak sekali gadis yang begitu ingin menjadi kekasihnya.Menurut Sea, bahkan lebih banyak gadis yang mengantri menjadi kekasih Gerrard dibandingkan dengan dirinya. Gerrard juga merupakan seorang bintang lapangan basket. Sama seperti dirinya. Meskipun dia bukanlah seorang kapten, Gerrard tetaplah menjadi salah satu pemain basket favorit para gadis di universitas. Akan tetapi, Gerrard selalu menjauh dari para gadis sebab Sea tahu bahwa hati temannya itu telah menjadi milik seseorang. Bisa dikatakan Gerrad telah menyukai seseorang yang bukan berasal dari kampus itu. Tidak mengherankan jika gosip benar-benar beredar cepat setiap kali
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments