Tetapi, begitu Ayleen selesai berbicara, dia langsung menyadari kecerobohannya. Dengan sedikit agak panik dia membuka mulut, hendak berbicara lagi, namun rupanya dia kalah cepat dari Sea yang sudah berkata, “Kamu sudah lihat ke arah kursi itu begitu kamu masuk ke dalam bus.”“Jadi, aku pikir kamu memang ingin duduk di situ,” Sea menambahkan dengan nada santai.Ayleen mengerjap, seketika mengalihkan arah pandangnya ke arah lain. Dia pun tertawa canggung, “Oh, iya. Iya, kamu … benar.”“Ma-maaf,” lanjutnya dengan nada suara yang pelan. Sea tidak menanggapi dan kembali memakai earphone tanpa memperhatikan Ayleen lagi.Ayleen ingin menepuk jidatnya karena rasa malu yang membuatnya tidak berani berkutik. Ah, Ayleen. Kenapa kamu terlalu percaya diri? Sudahlah, semua ini hanya kebetulan. KEBETULAN, Ayleen berkata dalam hati.Setelah mencoba keras untuk mengontrol diri, Ayleen pun berhasil membuang pikiran-pikiran mengenai Sea.Tidak ada yang istimewa, semua yang terjadi yang melibatkan Sea
Terakhir Diperbarui : 2025-09-02 Baca selengkapnya