Leon melangkah lebih dekat. Tatapannya dingin. “Kenapa kau tidak katakan padaku apa yang kau temukan di Ebony?”Deg! Mata Ana membulat. Darah berhenti mengalir di kakinya. “Tuan, apa maksudmu? Mengatakan apa?” tanya Ana dilanda penasaran. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Lagi, Leon terdiam. Ia menghela nafas pelan. Kepalanya menggeleng pelan. “Lupakan, aku terlalu berpikir lewah,” Pria itu menggamit tangan Ana untuk berjalan di sisinya. “Aku sudah mengantuk, Ana. Sebaiknya, kita istirahat! Kau tahu, aku tak bisa tidur tanpa memelukmu,”Ana mengangguk. Namun sebelum ia mempercepat langkah kakinya, ia tersentak karena tiba-tiba tubuhnya melayang. Leon menggendongnya ala bridal.“Leon! Kau selalu mengejutkanku!” Ana memekik, ke dua tangannya langsung mengalung pada leher Leon. Ia takut terjatuh.Namun Leon mengabaikan suaranya. Pria itu membawa Ana masuk ke dalam kamar. Untuk sesaat mereka menikmati malam itu seperti malam-malam sebelumnya, malam penuh keheningan dan kehanga
Terakhir Diperbarui : 2025-10-28 Baca selengkapnya