Ketegangan terjadi di taman istana ketika Ratu Elia dan Emma datang. Ia datang bertepatan Clarissa jatuh ke tanah. Dari penglihatannya, Clarissa seolah didorong oleh Ana.“Apa yang kaulakukan Lady Ana? Kau kasar sekali pada Lady Clarissa,” imbuh Elia dengan sorot mata yang tajam. Ia berjalan mendekati Clarissa yang meringis kesakitan. Telapak tangannya terkena batu tajam. Wajahnya tampak menyedihkan. “Ough, sakit sekali, Yang Mulia,” keluh Clarissa dengan suara serak, bergetar. Cairan bening menggantung di ujung matanya.Mira mendekat, ia membantu Clarissa bangun. “Nona, ayo! Aku akan mengobatimu,” sisi lain, ia berusaha menahan tawa melihat sandiwara Clarissa yang mulus.Clarissa terbangun dengan wajah yang memberengut kesal. Tatapannya masih tertuju pada Ana. “Awas kau, Ana! Mentang-mentang sekarang calon permaisuri. Kau semena-mena terhadapku,”Ia menepis tangan Mira. lalu ia menepuk rok gaunnya yang kotor. Ana menghela nafas panjang. Ia menatap Clarissa dengan tenang. Sama sekal
Terakhir Diperbarui : 2025-10-23 Baca selengkapnya