"Aku tidak punya ibu lagi."Shanaya kecil mengatupkan bibirnya, tampak hampir menangis, tetapi sudut bibirnya justru tersenyum. Dia menarik tangan Lucien dan berlari ke luar ruang pemakaman, lalu menunjuk ke bintang-bintang di langit. "Dia dan Ayah sudah berubah jadi bintang di langit. Mereka setiap hari mengawasi Nana.""Kakak, ayah dan ibumu juga pasti sama."Sebelum pergi, dia memasukkan sebutir permen lagi ke tangan Lucien.Lucien menatapnya. "Kalau kamu sendiri, masih punya permen?""Tidak ada."Dia menggeleng, menengadahkan kepalanya yang kecil, lalu berkata, "Tapi aku tidak butuh."Kemudian, setelah Lucien bertanya kepada pelayan, barulah dia tahu… Ternyata, Shanaya memang butuh.Shanaya lebih membutuhkannya daripada siapa pun.Itulah sebabnya, meski hampir kedaluwarsa, dia tidak tega memakannya.Kemudian, Lucien tidak hanya membelikannya banyak sekali permen dan kue, tetapi juga terus memperhatikannya saat dia menggosok gigi pagi dan malam.Namun, semua itu tetap tak bisa mence
Baca selengkapnya