Semua Bab Isela: Putri yang Terbuang: Bab 91 - Bab 100

Untuk kesekian kalinya Isela mengubah posisi tidurnya, tidak dapat meredakan kegelisahan yang terus bergelayut didalam dada. Isela tidak dapat berhenti memikirkan tawaran Jach yang membuatnya mulai bimbang apakah harus tetap pergi atau menetap dengan berani. Sesungguhya, sudah ada kepercayaan yang berhasil Jach ambil dari Isela. Meski begitu, ini pengalaman pertama Isela dekat dengan seorang laki-laki, bahkan Isela tidak tahu apa yang harus dia nilai dari dalam diri seorang laki-laki ketika mereka mendekati perempuan. Seumur hidupnya, Isela tidak pernah tahu figure seorang ayah. Hampir semua lelaki yang Isela lihat hanyalan pria mata keranjang yang suka datang ke rumah bordil. Hubungan Isela dan Jach masih tidak jelas statusnya apa, ikatan mereka masih sangat rapuh. Isela tidak ingin membebani siapapun, disisi lain Isela sadar betul apa yang sedang dia hadapi bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih kondisi Catelyna yang hilang ingatan. Lantas haruskah Isela bersandar pada Jach se

Sanders terhenyak kaget, darah di nadinya membeku, beberapa detik pria itu mematung tidak dapat menghindar dari keterkejutan yang langsung merusak akal pikirannya.Sanders tersenyum getir, ia menggeleng tidak percaya. “Kau jangan bercanda Aurelie, ini sama sekali tidak lucu,” jawab Sanders dengan tawa sumbangnya.Aurelie menarik napasnya dengan sesak melihat penyangkalan hebat yang tergambar di mata Sanders. “Aku tidak bercanda Sanders. Aku bersumpah, itulah yang ibumu sampaikan kepadaku. Dia bilang bahwa Isela anak hasil perselingkuhan ayahmu,” ucap Aurelie sekali lagi.Sanders mengusap belakang kepalanya yang mulai menegang kaku, pria itu terengah duduk lemas, matanya bergerak liar melihat kepenjuru arah mencoba mempertahankan kewarasannya.Tidak mungkin ayahnya berselingkuh! Tidak mungkin pelayan di rumahnya anak Grayson! Mustahil wanita yang telah diselamatkannya satu bulan lalu dari jalanan itu adalah wanita simpanan Grayson!Ini terlalu mustahil dan tidak masuk akal untuk dia pe

Busa-busa melimpah ditangan, Isela membasuh seluruh tubuh anjing yang kini duduk di atas sebuah papan, membilasnya dengan air hingga tubuhnya bersih.Cipratan air menghambur kala anjing itu megibas-ngibaskan tubuhnya.Pernah sekali Isela berpikir, setelah nanti dia keluar dari kediaman Grayson dan memiliki tempat tinggal untuk menetap, dia akan memelihara seekor anjing yang mungkin bisa membantunya menuntun jalan saat Isela dalam proses penyembuhan.Mungkin hal itu akan terjadi dalam waktu dekat...Sinar matahari yang semula hangat terhalang oleh bayangan tubuh Riven, membuat Isela menengadah pelan, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya mengeringkan bulu-bulu anjing.Melalui sudut matanya, diam-diam Riven memperhatikan penampilan Isela yang beberapa waktu lalu menjadi bahan gunjingan Avery."Ini untuk pertama kalinya aku melihatmu berpakaian sebagus ini," komentar Riven dengan sedikit senyuman, "jangan tersinggung Isela, aku hanya penasaran.” “Saya bersyukur jika pakaiannya cocok unt

Tidak terhitung, ada berapa banyak pakaian kotor bercampur lumpur yang harus Isela cuci. Di musim salju seperti ini, siapa yang menghabiskan waktunya di lumpur selain peternak?Dari empat koper pakaian Avery, tidak ada satupun yang bersih kecuali sepatu dan alat-alat riasnya. Hampir ada dua puluh pasang pakaian yang harus Isela bersihkan seakan Avery baru pulang dari tempat pengungsian selama berminggu-minggu.Kebanyakan pakaian kotor bahkan harus Isela cuci dengan tangannya sendiri karena bahannya yang sensitif dan kotornya yang terlampau parah.Isela sudah bisa menebak bahwa Avery sengaja membuat semua pakaiannya kotor hanya untuk mengerjai Isela, memuaskan gejolak hatinya memiliki amarah tidak beralasan pada Isela.Saat matahari akan segera tenggelam di upuk barat, Isela baru menyelesaikan pekerjaannya yang berat itu..Tubuh Isela sudah sangat letih, tangannya kebas dan hampir melepuh karena berjam-jam berkutat dengan air dalam kondisi cuaca dingin. Tidak hanya tangan, pinggang Ise

Keributan dan pertengkaran akhirnya tidak terhindarkan. Beberapa orang tua teman Avery terlibat adu mulut dengan Grayson, saling tidak terima, saling tuduh tentang siapa yang telah membawa pengaruh buruk hingga terjadi pesta obat terlarang. Orang yang paling diberatkan jelas Avery karena dia tuan rumah dan juga pemilik pesta ulang tahun itu. Grayson tidak dapat mempertahankan perdebatan setelah disudutkan seluruh orang tua siswa, terutama seorang komite sekolah yang anaknya ikut serta dalam pesta makan malam Avery. Komite sekolah memanggil dokter secara langsung dan memeriksa semua orang melalui air liur yang hasilnya langsung keluar tidak lebih dari satu jam. Hasil tes membuktikan, hanya Avery dan semua teman-temannya yang positif ganja, sementara Isela dan Lilith yang negatif langsung dijauhkan dari target penghakiman. Saat jam tengah malam telah lewat, salju kembali turun.. Cuaca malam semakin dingin. Grayson mengusap kepalanya dengan pijatan, kepalanya panas mendidih o