Max menindih Athena dengan tubuhnya, namun sengaja menjaga jarak di bagian perut wanita itu. Bibir mereka masih saling menyatu, lembut tapi semakin dalam, lidah Max mengeksplorasi mulut Athena tanpa jeda. Athena meremas kerah kemeja Max, mendesah manja di sela ciuman. “Jangan berhenti,” bisiknya, suaranya bergetar dan terdengar menggoda. Max merespons dengan kecupan panas di lehernya, lalu turun perlahan ke bahu. Sentuhannya tidak terburu-buru seperti biasanya, setiap gerakannya penuh kendali. Jemarinya menelusuri paha Athena, berhenti sejenak, lalu naik menyapu garis pinggul dengan lembut. “Aku tidak akan menyakiti kalian,” ucap Max parau, napasnya berat di perut Athena. Athena menggeliat kecil, menempelkan perutnya lebih erat pada pria itu. “Kau tidak akan menyakiti mereka, aku mempercayaimu,” balasnya dengan lirih, tangannya menyusup ke rambut Max, menariknya lebih dekat. Max menutup bibirnya lagi, kali ini lebih rakus, namun tubuhnya tetap berhati-hati. Ia bergerak s
Terakhir Diperbarui : 2025-09-20 Baca selengkapnya