Suasana di ruang rumah sakit berubah begitu tegang. Lampu-lampu terang menyilaukan, bunyi monitor detak jantung terdengar semakin cepat dan tak stabil. Dokter dan perawat bergegas memberi instruksi, memasang infus tambahan, menyiapkan oksigen, dan memastikan peralatan operasi siap digunakan.Kirana berbaring lemah di ranjang, keringat dingin membasahi pelipisnya. Nafasnya tersengal, matanya berkaca-kaca menatap langit-langit putih pucat ruangan. Saat dokter mendekat, suaranya tegas namun penuh empati.“Kondisi ibu dan janin terus menurun. Kami harus segera melakukan operasi sesar darurat, demi menyelamatkan keduanya.”Air mata Kirana jatuh, mengalir ke pelipis. Ia tahu keputusan itu satu-satunya jalan. Tapi di saat genting ini, hatinya menjerit.“Mas Adit…” bisik Kirana nyaris tak terdengar, seolah berharap pria itu ada di sisinya, menggenggam tangannya, memberi kekuatan.Namun kenyataan menampar Kirana bolak balik. Aditya tidak ada di sisinya. Pria yang telah menabur benih di rahimny
Last Updated : 2025-10-02 Read more