Suasana makan malam akhirnya digelar, meski bayangan pertengkaran tadi masih membekas. Maid mondar-mandir mulai menyajikan hidangan, dan kerabat keluarga duduk tenang di ruang makan.Dian berulang kali menundukkan kepala. “Saya mohon maaf, semuanya. Suryo memang dari dulu suka membuat keributan. Semoga insiden barusan tidak mengurangi kebersamaan kita malam ini.”Seorang bibi tersenyum menenangkan. “Ah, Dian, tidak usah dipikirkan. Kami semua tahu sifat Suryo. Dari dulu memang begitu.”“Maafkan kami, sungguh, kami tidak menduga Suryo akan muncul seenaknya begini,” ucap Dian lagi, masih merasa tidak enak.Seorang paman yang duduk di ujung meja, turut menimpali, “Kami maklum. Jangan dipikirkan lagi, Dian, Seno. Malam ini kita nikmati saja acaranya.”Seno pun ikut menunduk, wajahnya tampak murung. “Terima kasih atas pengertiannya. Ayo, lanjutkan lagi makannya.”Percakapan akhirnya mencair. Gelas beradu, tawa kecil terdengar, dan perlahan ketegangan memudar. Beruntungnya, keluarga besar
Huling Na-update : 2025-09-02 Magbasa pa