Udara pagi di kantor Venus Enterprise terasa dingin, bukan karena AC, tapi karena hati Gian yang makin tidak karu karuan . Sejak sebulan lalu, suasana kerja terasa menegangkan.. Setiap meja, setiap sudut, setiap tatapan menjelma dalam rasa bersalah yang terus menamparnya. ia sadar masih belum bisa lepas dari bayangan yang dulu ia ciptakan. Afie datang tepat waktu. Baju rapi, rambut di tata sederhana, wajah tanpa riasan mencolok. Profesionalitasnya tegas tercermin dari tiap geraknya. Dia menerima panggilan telepon staf, menjawab email, merapikan file dengan senyum tipis yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Gian duduk di meja kerjanya, tangan menggenggam bolpoin, berpikir apakah ia masih memiliki hak untuk mengirim pesan, sembari menatap layar ponselnya. Iia ingin membangun keberanian, namun keinginan itu ia telan karena rasa takut mendpaatkan petolakan lagi. Nadia muncul di ruang kerja Gian pagi itu. Ia membawa tumpukan dokumen “darurat” untuk Gian, kabarnya harus selesa
Terakhir Diperbarui : 2025-10-01 Baca selengkapnya