Langit pagi Jakarta menyambut Afie dengan sunyi. Ia melangkah ke ruang sekretariat kantor Venus Enterprise dengan langkah mantap. Wajahnya tanpa ekspresi, rapi, profesional, seperti belum pernah terjadi apa‑apa. Semua orang menatapnya, tapi Afie memilih tak menyapa siapa pun kecuali yang wajib, staf, klien, dokumen kerja. Keyboard di ketiknya cepat, laporan disusun rapi, telepon diangkat secepat mungkin. Gian sudah duduk di ruangannya, menatap layar monitor yang menampilkan daftar klien dan meeting hari ini. Ia melihat sekilas jendela kaca kantor, terlihat Afie berjalan dari ruang sekretaris ke ruang rapat. tas kerja di satu tangan, dokumen di tangan yang lain. Profesional, dingin dan sempurna. Hatinya berdegup keras ketika hendak melakukan meeting kali ini. Sayangnya ia tak bisa mendekati Afie, tak punya keberanian untuk memanggil, khawatir tak mendapatkan respon seperti yang diharapkan.. Setiap kali Nadia lewat di koridor, tersenyum kecil kepadanya, Gian memalingkan
Last Updated : 2025-10-02 Read more