Meski sudah berupaya mengalihkan kehidupan dari Mira, namun konsekuensi akan hubungan Mira dengan keluarganya masih menghabtui Doni. Juga menyelinap ke sisi kehidupan lain.Seperti kali ini. Hujan turun tipis di sepanjang jalan protokol kota sore itu. Wiper mobil meyapu air berirama, meninggalkan garis-garis buram di kaca depan. Doni menggenggam erat setir, menatap lurus ke depan. Tubuhnya tegang. Di kursi belakang, Sylvi duduk bersandar dengan tatapan dingin menembus jendela, tangannya memegang ponsel yang tak berhenti berbunyi. “Cepat sedikit, Don,” katanya tajam tanpa menoleh. “Baik, Bu,” jawab Doni singkat, menahan nada suaranya tetap datar meski jantungnya berdebar. Ia tahu, Sylvi tidak menyukai keterlambatan, tidak suka alasan, apalagi kesalahan kecil. Semua harus sempurna, seperti cara bicaranya yang tegas dan setiap gerak yang diperhitungkan. Lampu merah di depan membuat mobil berhenti. Doni menghela napas pelan. Sylvi melirik jam tangannya lalu menatap cermin depan, menat
Last Updated : 2025-11-06 Read more