Bianca mendengarkan cerita Keiran tentang orang tuanya, terutama bagaimana ibunya yang bersabar soal ayahnya. Sebuah senyum geli terukir di bibirnya. Ia melihat sisi Keiran yang lebih lembut, lebih manusiawi, yang jarang sekali ia tunjukkan."Jadi," goda Bianca, matanya mengerling nakal, "sepertinya kau juga akan menjadi jinak, ya? Seperti Ayahmu?"Ekspresi Kieran kembali datar. "Kita bukan binatang, Bianca," protesnya, namun Keiran tidak marah, ia hanya merasa aneh ketika orang lain mungkin takut pada Kieran dan Ayahnya dulu.Kieran juga tidak sepenuhnya menyangkal, karena ia tahu Bianca memegang kendali atas sisi dirinya yang itu.Keiran menghela napas, tidak ada gunanya berdebat dengan Bianca. "Aku hanya..." Ia berhenti sejenak, mencari kata yang tepat. "Aku sangat bersyukur. Mereka memberiku segalanya, bahkan ketika aku bukan siapa-siapa. Mereka mengajariku segalanya.”Bianca merasakan beban emosional yang terpancar dari Keiran. Ia tahu d
Terakhir Diperbarui : 2025-10-26 Baca selengkapnya