All Chapters of Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?: Chapter 31 - Chapter 40

Thana mepilpil jemarinya ketika keduanya ada didalam mobil, entah menuju kemana. Atmosfer didalam sangat mencekam dan bibir Thana terasa kelu, tidak tau harus mulai meluruskan semuanya dari mana.Wanita dengan wajah yang sedikit pucat itu menoleh sekilas dengan ujung matanya. Sergio melonggarkan dasinya dan melipat lengan jasnya sembari menyetir. Jemarinya mencengkeram erat stir mobil dan entah kenapa semua yang Thana lihat membuatnya semakin menegang.Mungkin Thana gila, tetapi sialnya pria disampingnya ini benar-benar sangat tampan. Kadar ketampanannya diatas rata-rata bahkan tidak berubah samasekali setelah 7 tahun. Saat itu Thana melihat wajahnya sekilas dan sempat mematung sempurna karena awalnya ia pikir dirinya dijebak dengan kakek-kakek tua.Tetapi ternyata pria tampan ini. Tinggi, jangkung, proposi tubuh yang sempurna, kaya raya, keluarga perpengaruh, siapa wanita yang tidak menginginkannya?Thana menggelengkan kepalanya, berusaha membuang jauh-jauh pikirannya yang sudah mela

“KAU SUDAH MENYATAKAN CINTA?”Sergio menatap tajam. “Kau ingin semua orang mendengar?” sinis pria itu saat beberapa pengunjung lain menoleh kearah mereka berdua yang tengah asik menyesap cocktailnya disebuah bar elit di pusat kota.Jo menggeser kursinya agar lebih dekat dengan sahabatnya itu. “Coba ceritakan dengan setail, bagaimana caramu menyatakan cinta? Apa kau yakin sudah melakukannya dengan benar? Kenapa tidak mendiskusikannya denganku dulu?” Dari ekspresinya Jo benar-benar meragukan Sergio.Namun pria itu terlihat sangat bangga seperti biasa. Mana pernah seorang Sergio melakukan kesalahan? “Ck! Apa kau yang khawatirkan? Aku sudah datang ke rumahnya dan memperkenalkan diriku dengan Ibunya, selesai.”Jo menepuk kepalanya. Ekspresinya benar-benar tidak percaya atas apa yang barusaja dia dengar. “T-tungggu, Kau datang karena diuntang oleh dia bukan?”Sergio menggeleng. “Itu langkah awalku untuk memperlihatkan keseriusanku,” jawab Sergio enteng.Jo menghela napasnya. “O-oke anggap sa

“Anabella….tolong pikirkan dengan baik dan kesampingkan kemarahanmu karena hadiahku itu. Aku benar-benar tidak pernah berniat merendahkanmu dengan memberikan hadiah itu, itu hanya hal kecil yang aku pikir semua wanita akan menyukainya. Lain kali aku pasti bertanya dulu apa yang kau sukai, jadi aku mohon Anabella….pikirkan dulu dengan baik dan kesampingkan ama—““Aku menerimamu.”Sergio terdiam sepenuhnya ketika Thana langsung menyela ucapannya dengan perkataan itu. Perkataan yang membuat seluruh dunia Sergio seakan berhenti berputar. Hanya dua kata dari wanita didepannya ini dan Sergio benar-benar dibuat menggila karenanya.Pria itu menatap Thana intens, meneliti kecantikan paripurna wanita tercantik yang pernah Sergio lihat selama ini dan ekspresi pria tampan itu masih syok tidak percaya. “A-apa maksudmu barusan?” tanyanya.Thana terkekeh sendiri dan mendekatkan wajahnya untuk mengulanginya sekali lagi, dengan tautan mata mereka berdua yang sangat intens. “Aku juga mencintaimu Sergio

“WHAT? J-jadi kamu….sama Sergio udah…anu…udah pacaran?” pekik Amara heboh sembari membawa ketel air hangat keruangan tamu.Thana menginap malam ini di apartement milik sahabatnya secara ekslusif untuk memberitahu perkembangan pesat hubungannya dengan Sergio.“Mar! Taruh dulu airnya nanti jatuh!” peringat Thana.Amara malah semakin mendekat, sudah penasaran setengah mati.“Tunggu! Aku ketinggalan dari kapan sih ini ceritanya? Kok tiba-tiba udah jadian aja? Jo juga gak ada ngasi info apa apa, awas kalau kamu gak ceritain detail dari A-Z ya?” ancam Amara dengan wajah kesalnya langsung berlari kedapur membawa ketel air hangatnya, menuangkannya dan membawa the hijau itu ke sofa.Ekspresinya sangat bersemangat bahkan melebihi Thana yang masih berbunga-bunga hatinya. Rasanya membayangkan memanggil Sergio dengan sebutan “mas” saja tidak pernah terbayangkan di hidup Thana.Ah, sejak kapan keadaan berbalik menjadi indah dan manis seperti ini?Amara beranjak ikut naik ke sofa dengan melompat. Did

Thana menetralkan pengelihatannya saat cahaya matahari pagi masuk melalui celah jendela. Wanita cantik yang tidak mengenaikan sehelai benangpun itu merogoh ponselnya dengan cepat untuk melihat jam.Baru pukul 7 pagi dan dia ingat hari ini minggu jadi dia hendak memutuskan tidur dulu. Amara juga pasti baru bangun pukul 10 kalau hari minggu.Namun pikirannya itu buyar ketika Thana menyadari tempatnya berada berbeda jauh dengan apartement Amara. Sontak Thana membuka matanya lagi dan dia terdiam sejenak. Baru menyadari kejadian kemarin dan fakta dia sedang berada di tempat Sergio.“Hah!” Thana menutup mulutnya ketika dia syok mendapati dirinya telanjang bulat. Wanita cantik itu melihat ke sekeliling dan tidak menemukan pria itu, yang sudah bermain dengannya selama semalaman penuh ini tanpa henti.Thana bisa gila jika memikirkan bagaimana Sergio memberikannya kenikmatan tiada tara kemarin malam.Sehingga, wanita itu bangkit untuk mengambil pakaiannya dan memakainya asal untuk berjalan kelu