Share

32. Pria Posesif

Author: minaya
last update Last Updated: 2025-10-09 21:44:57

“PAK!” Thana berusaha menjauh agar Sergio mau melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Thana. Wajah wanita itu sudah seperti kepiting rebus.

Mereka sudah menjauh dan meninggalkan Dion begitu saja dengan wajah yang syok. Thana tidak enak tentunya. Bagaimana kalau gossip itu tersebar dikantor?

“Tidak akan kulepaskan!” tantang Sergio, wajahnya terlihat marah dan kesal hingga rahangnya mengeras. Keduanya sudah masuk kembali ke ruangan tempat mereka duduk diresto itu sejak awal.

Sergio mengangkat tubuh Thana seperti biasa dengan entengnya dan mendudukkannya tepat diatas meja. Thana syok bukan main tentunya tetapi siapa yang bisa melawan seorang Sergio?

Bahkan bibir Thana sudah kelu tidak tahu harus mengatakan apa. Semuanya terlalu tiba-tiba bagi Thana.

Datang kerumah, pernyataan cinta, ketahuan rekan kantor, dan terlebih lagi pria ini yang tiba-tiba berubah drastis.

Pria tampan itu kembali mengurung Thana dengan tangannya yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh Thana, sehingga wani
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?   32. Pria Posesif

    “PAK!” Thana berusaha menjauh agar Sergio mau melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Thana. Wajah wanita itu sudah seperti kepiting rebus.Mereka sudah menjauh dan meninggalkan Dion begitu saja dengan wajah yang syok. Thana tidak enak tentunya. Bagaimana kalau gossip itu tersebar dikantor?“Tidak akan kulepaskan!” tantang Sergio, wajahnya terlihat marah dan kesal hingga rahangnya mengeras. Keduanya sudah masuk kembali ke ruangan tempat mereka duduk diresto itu sejak awal.Sergio mengangkat tubuh Thana seperti biasa dengan entengnya dan mendudukkannya tepat diatas meja. Thana syok bukan main tentunya tetapi siapa yang bisa melawan seorang Sergio?Bahkan bibir Thana sudah kelu tidak tahu harus mengatakan apa. Semuanya terlalu tiba-tiba bagi Thana.Datang kerumah, pernyataan cinta, ketahuan rekan kantor, dan terlebih lagi pria ini yang tiba-tiba berubah drastis.Pria tampan itu kembali mengurung Thana dengan tangannya yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh Thana, sehingga wani

  • Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?   31. Diapit Dua Pria

    Thana mepilpil jemarinya ketika keduanya ada didalam mobil, entah menuju kemana. Atmosfer didalam sangat mencekam dan bibir Thana terasa kelu, tidak tau harus mulai meluruskan semuanya dari mana.Wanita dengan wajah yang sedikit pucat itu menoleh sekilas dengan ujung matanya. Sergio melonggarkan dasinya dan melipat lengan jasnya sembari menyetir. Jemarinya mencengkeram erat stir mobil dan entah kenapa semua yang Thana lihat membuatnya semakin menegang.Mungkin Thana gila, tetapi sialnya pria disampingnya ini benar-benar sangat tampan. Kadar ketampanannya diatas rata-rata bahkan tidak berubah samasekali setelah 7 tahun. Saat itu Thana melihat wajahnya sekilas dan sempat mematung sempurna karena awalnya ia pikir dirinya dijebak dengan kakek-kakek tua.Tetapi ternyata pria tampan ini. Tinggi, jangkung, proposi tubuh yang sempurna, kaya raya, keluarga perpengaruh, siapa wanita yang tidak menginginkannya?Thana menggelengkan kepalanya, berusaha membuang jauh-jauh pikirannya yang sudah mela

  • Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?   30. Datang Ke Rumah

    “AMARA! AMARA! Angkat gak telponnya!” Thana mondar mandir di kamarnya sembari mengigit jarinya.Wajahnya panik bukan main. Rasanya mimpi buruknya barusaja menjadi kenyataan. Thana tidak punya pikiran lain selain menelpon Amara untuk mengonfirmasi kejadian kemarin.Sudah hampir 30 kali Thana menelpon sahabatnya itu tetapi nihil, tidak ada jawaban samasekali. Thana benar-benar tidak pernah merasa sefrustasi ini seumur hidupnya.Dia mondar-mandir sembari mengingat hal apa saja yang dia katakan kemarin. “Thana….oke…tenang….coba inget pelan-pelan,” gumamnya berbicara pada dirinya sendiri sembari menarik dan menghembuskan napasnya.“Oke kemarin tiba-tiba Jo dateng terus Amara pergi sama dia lalu Sergio datang, setelah itu apa ya….” Thana benar-benar geram dengan dirinya sendiri. Dia merasa pasti ada sesuatu, setidaknya hal buruk atau rahasia mungkin yang Thana katakana secara tidak sengaja pada Sergio?Thana mengetuk-ngetuk kepalanya dengan penampilan acak-acakannya itu. Kepalanya masih ter

  • Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?   29. Pacar Baru?

    “Anabella…hey…sadarlah, katakan padaku dimana alamat rumahmu.” Sergio menggoyang-goyangkan tubuh wanita itu untuk menanyai dimana alamatnya.Sergio sudah menggendong Thana hingga ke basement dimana mobil Bugatti hitamnya terpakir rapi tetapi wanita disampingnya ini tidak mau bekerja sama dengannya.Entah sudah berapa kali Sergio mengguncang tubuhnya untuk menyadarkannya tetapi Thana hanya merancu tidak jelas. Sepertinya memang mabuk parah.Sergio mengetuk-ngetukkan jemarinya distir mobilnya itu, berpikir keras apa yang harus dia lakukan. “Anabella, katakana padaku dimana rumahmu, hm?” Kali ini Sergio bertanya dengan nada lembut sembari menangkup wajah Thana dengan kedua tangannya.Thana terlihat terganggu dan mulai bergumam tidak jelas sebelum akhirnya ia tiba-tiba bangun dan tersadar. “YA! PULANG! AYO!” pekiknya, lagi-lagi kumat dengan wajahnya yang sudah sayu itu.Sergio geleng-geleng kepala dibuatnya. Ini baru pertamakalinya dia pernah berhadapan dengan wanita yang mabuk seperti in

  • Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?   28. Kata Hati

    Jantung Thana jangan ditanya lagi. Dengan keadaan sedekat ini bahkan ia sudah mabuk mencium aroma parfum milik pria ini.Jika seperti ini Sergio benar-benar menguji Thana. Dia sudah berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak berharap apapun dengan pria ini tetapi kenapa saat Thana berusaha mendorongnya menjauh pria ini malah makin mendekat?Siapa yang tidak baper jika Sergio terus seperti ini? Mengikis jarak diantara mereka secara perlahan?“K-kalau menurutmu itu tidak mengganggu, maka lebih baik hapus saja, atau setidaknya revisi sedikit larangannya menjadi dilarang menunjukkan kemesraan dikantor sepertinya lebih manusiawi,” jawab Thana cepat.Sergio mengangguk kali ini dia terlihat puas dengan jawaban Thana. “Oke, ide bagus aku akan mengubahnya sesuai keinginanmu,” jawab Sergio.Thana memberanikan dirinya menoleh walau wajahnya penuh dengan tanda tanya. “Kenapa tiba-tiba membahas itu? apa karena Jo dan Amara?” tanya Thana, dia sudah sedikit lebih tenang kali ini.Entahlah mungkin karen

  • Kembar Rahasia: Bolehkah Kami Memanggilmu Daddy?   27. Berdua Saja

    “Sumpah! Arghh dimana taruh muka gue sekarang Mar?” Thana berteriak, mengacak-acak rambutnya dan berjalan mondar-mandir menceritakan kejadian paling memalukan yang pernah terjadi di hidupnya itu.Amara yang duduk diujung ruangan tertawa terbahak-bahak. “Hahaha…terus ini di grup ghibah kantor masak dibilang kamu jatuh dipangkuannya Pak Sergio,” celetuk Amara yang memang sedang membaca isi grup ghibah kantornya itu.Thana memang tidak ada yang mengundang masuk karena semua wanita iri dan benci padanya sementara Amara memasuki grup itu dengan nomor keduanya sehingga ia bisa selalu menjadi mata-mata disana.Thana mendekat dan merampas ponsel sahabtnya itu untuk melihat semua orang menghujat dan mengata-ngatainya menggatal pada Sergio. Padahal semua informasinya bohong dan terkesan dilebih-lebihkan untuk menggiring semua orang agar membenci Thana. “Terus gimana reaksi Pak Sergio? Dia beneran langsung batalin rapatnya dan suruh semuanya keluar?” tanya Amara memastikan sembari menegak minuma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status