All Chapters of Dilahirkan Kembali sebagai Anak Musuh: Chapter 11 - Chapter 20

Di tengah ketegangan, seorang penjaga masuk dan membisikkan sesuatu ke telinga salah satu anggota dewan. Tak lama, lelaki itu berdiri dan berseru lantang,“Beberapa warga dari desa Lysteria dan Caerwyn datang, mereka meminta izin untuk memberi kesaksian.”Seluruh ruangan sontak hening. Cassandra memutar tubuhnya perlahan, jelas tak senang. Ia menghampiri beberapa pengawal di sisi ruangan dengan langkah tergesa.“Apa maksudnya ini? Aku dan ayahku sudah menyuruh kalian memastikan tak ada warga Lysteria yang bisa bersuara. Kenapa mereka masih ada?”Salah satu pengawal hanya bisa tertunduk. “Saya yakin desa itu sudah kosong, Nona. Kami tidak menemukan siapa pun saat terakhir kami memeriksa.”Cassandra mendengus frustrasi lalu kembali ke tempat duduknya.Pintu ruang sidang terbuka lebar. Ervan, pemuda dari Lysteria, melangkah masuk. Di belakangnya, beberapa warga desa menyusul. Tak hanya dari Lysteria, warga dari desa Caerwyn pun ikut serta, dipimpin oleh seorang kakek tua yang pernah dudu

“Aku mencintaimu. Bukan sebagai adik, tapi sebagai seseorang perempuan... aku sendiri benci karena merasa seperti ini.”Helena mundur selangkah, jantungnya berdegup kencang. “Kak...”“Aku tahu ini salah. Aku tahu aku seharusnya tidak... tapi sejak Ayah tiada, hanya kau yang membuatku bertahan. Setiap senyum, setiap keluhan bodohmu... aku ingin melindungimu bukan karena kau lemah, tapi karena aku takut kehilanganmu.”“Cukup.” Suara Helena terdengar gugup. Ia memalingkan wajah, air mata mulai jatuh ke pipinya.Theo menunduk, tubuhnya gemetar. “Maaf, Kau boleh membenciku. Aku hanya tidak bisa terus menyimpan ini sendirian. Aku benar-benar mencintaimu, Helena.”Helena menggeleng. “Ini tidak benar Kak, kita satu darah bagaimana kau bisa mencintaiku?”Ia baru sempat melangkah pergi, tapi suara Theo kembali menghentikannya.“Kau tahu kenapa aku memilihmu sebagai pe

Cahaya pagi menyusup perlahan melalui celah tirai. Helena menggeliat sebelum akhirnya membuka mata. Di sisinya, Elma duduk tenang sambil membawa secangkir teh hangat.“Nona akhirnya terbangun,” ucap Elma lembut.Helena bangkit perlahan, mengedarkan pandangannya. “Di mana Noel?”“Tuan Noel Cealmont? Beliau telah meninggalkan kastil sejak tadi malam.”Elma menyodorkan secarik kertas kecil yang terlipat rapi.“Kemarin, Tuan Reinhard sempat mencarinya. Setelah itu saya bertemu Tuan Noel di lorong dekat kamar Nona. Ia menitipkan ini untuk Anda.”Helena membuka kertas itu perlahan. Di dalamnya hanya tertulis dua kata,“Percayakan dirimu.”Ia menatap tulisan itu lama, sebelum meremas pelan “Kita harus pergi,” katanya pada Elma.Elma mengangguk. “Peta sudah siap. Penduduk Rosteron bersedia menjadi saksi, jika Nona ingin membawa ini ke sidang terbuka.”Helena berdiri, bersiap mengenakan kembali jubah kelabunya untuk berkelana. Ia akan pergi diam-diam, menyamar, menggunakan kereta kuda, dan m

“Penandatanganan ini tidak adil. Tidak ada saksi independen, dan kepala desa saat itu tidak sepenuhnya memahami isi kontrak. Saya membawa salinan pernyataan dari warga yang menyaksikan kebingungan beliau dalam pertemuan tersebut.”Helena menyerahkan dokumen itu kepada Ketua Dewan.Cassandra tersenyum tipis. Ia tidak tinggal diam, dan segera mengajukan dokumen balasan.“Saya memiliki transkrip resmi dari pertemuan itu. Kepala desa tidak mengajukan pertanyaan, tidak menyatakan keberatan, dan telah dihadirkan juru bahasa hukum dalam pertemuan tersebut. Bukti sejarahmu terlalu lemah, Helena.”Helena terdiam. Ia menyadari kekeliruannya, mencoba menegakkan keadilan berdasarkan kebenaran tanpa pijakan hukum yang kuat.“Tapi jika rakyat tidak memahami hukum, bukankah sudah menjadi tanggung jawab kita untuk melindungi mereka?” tanyanya, berusaha bertahan.“Benar,” jawab Ketua Dewan, “namun hukum tidak membatalkan perjanjian hanya karena ketidakpahaman, kecuali terbukti ada unsur paksaan atau i

“Tanah di bagian timur cocok untuk lahan pertanian,” gumam Helena sambil menunduk memeriksa peta kecil Desa Caerwyn di tangannya.Noel menimpali, “Tapi sistem irigasinya rusak. Kalau tidak kita perbaiki terlebih dahulu, lahan itu tidak akan menghasilkan apa pun.”Helena melirik sekilas. “Kita?”“Kau sudah setuju bekerja sama, bukan?”“Kau bilang aku boleh bertindak sesukaku, dan kau hanya akan membantu pengambilalihan tanah Caerwyn.”“Aku tidak pernah bilang tidak akan membantu, bukan?” sahut Noel, lalu berjalan pergi, meninggalkan Helena yang masih belum rela menerima bantuannya.Helena dengan pasrah menerima bantuan Noel, kemudian mengajaknya mengumpulkan warga di sebuah balai kecil yang dulunya berfungsi sebagai gudang. Meja-meja kayu yang lapuk dibersihkan, papan tulis tua dipasang kembali.Helena memaparkan rencananya, pembukaan lahan pertanian komunitas, pelatihan warga, dan sistem bagi hasil dari hasil panen. Semua akan diuji coba terlebih dahulu di Caerwyn.Noel kali ini ikut