All Chapters of Dilahirkan Kembali sebagai Anak Musuh: Chapter 21 - Chapter 30

Lilith, gadis asal Desa Hale, tengah duduk di perpustakaan. Ia dikenal sebagai satu-satunya gadis desa yang datang ke kota untuk menuntut ilmu berkat kepintarannya.Sore itu, sepulang sekolah, Lilith masih betah berada di perpustakaan. Ia berdiri di depan rak tertinggi, berusaha mengambil sebuah buku tua untuk dipinjam.Tangannya terulur perlahan, tubuhnya sedikit berjinjit agar bisa menjangkau bagian paling atas.“Hampir sampai,” gumamnya pelan.Namun, ujung jarinya hanya menyentuh pinggiran buku itu. Ia berjinjit lebih tinggi lagi, dan tepat saat ujung sepatunya kehilangan keseimbangan, tubuhnya terhuyung ke belakang.“Ahhh!”Sebelum sempat jatuh, sebuah tangan sigap menangkap lengannya. Lilith tersentak, mendongak, dan matanya langsung bertemu dengan sepasang mata berwarna cokelat.“Kakimu bisa terluka.”“V-Vincent?” Lilith berkedip cepat, lalu buru-buru berdiri tegak.Vincent menjangkau rak tertinggi dan mengambil buku yang tadi diincarnya.“Ini, bukunya,” katanya, menyerahkannya

Aula keluarga Magraville dipenuhi tepuk tangan meriah menyambut penobatan kepala keluarga baru dari Elvanor, untuk pertama kalinya dalam sejarah memimpin Magraville. Namun, di tengah sorak-sorai itu, Helena berdiri kaku.Di kursinya, Cassandra menatap dengan wajah dingin, menyiratkan ketidaksukaan yang jelas. Theo dan Seraphina berdiri di belakangnya sebagai perwakilan keluarga, tersenyum penuh kebanggaan.Sementara itu, dari kursi para bangsawan, Noel mengamati Helena. Tatapannya menangkap sesuatu yang berbeda, ekspresi yang tak seharusnya dimiliki seseorang di hari kemenangannya.Reinhard, kepala keluarga Magraville, melangkah maju. Di tangannya, sebuah mahkota darah berwarna perak berukir lambang keluarga.“Helena Magraville,” suara Reinhard bergema memenuhi aula, “mulai hari ini, engkau bukan lagi sekadar pewaris. Engkau adalah wajah keluarga ini, penjaga nama yang telah dipertahankan dengan darah dan pengorbanan. Kekuatanmu akan diuji, kesetiaanmu akan dipertanyakan, dan hatimu a

Kereta kuda berhenti di desa Merynth. Helena menyingkap tirai jendela, matanya menangkap pemandangan yang berbeda jauh dari desa-desa lain di Elvamor. Rumah-rumah di Desa Merynth berdiri kokoh.Helena turun dari kereta. Matanya melihat sekitar, memerhatikan bahwa setiap orang yang lewat saling menyapa, seakan tak ada beban.Merynth adalah salah satu desa yang tak pernah ia sentuh selama menjalankan kebijakan di wilayah Velmoria. Eldros memegang penuh kendali di sini, membuatnya bertekad untuk membebaskan desa ini saat ia menjadi kepala keluarga.Helena melangkah menyusuri jalan pasar, perhatiannya tertuju pada kesejahteraan yang terpampang di setiap sudut desa. Terlalu makmur, pikirnya. Untuk wilayah yang dikuasai Eldros, ini hampir terasa seperti pengecualian yang disengaja.Ia berhenti di dekat seorang ibu tua yang sedang merapikan tumpukan roti gandum di lapaknya.“Permisi,” sapa Helena, kepada ibu tua disana. “Bolehkah saya bertanya sesuatu?”Ibu itu menoleh, senyumnya ramah. “Ten

“Nona Helena sudah membohongi kita.”“Tidak bisa dipercaya!”“Apa yang harus kita lakukan sekarang?”“Tapi Nona Helena sudah mengembalikan air Lysteria.”Dari kejauhan, Helena melihat warga Lysteria berkumpul. Ia telah membayangkan skenario terburuk jika warga Lysteria ikut terhasut dan tampaknya dugaan itu benar.“Nona Helena,” bisik seorang lelaki yang menyadari kedatangannya.“Ervan.”Ervan melangkah mendekat, menengok ke kanan dan kiri memastikan tak ada yang melihat mereka.“Sebaiknya Nona jangan berada di sini dulu, keadaan tidak baik-baik saja.”“Apa yang terjadi? Eldros menghasut warga di sini?”Ervan menggeleng. “Jauh lebih buruk.”“Garrick Caerwyn,” tebak Helena.“Bagaimana Nona tahu?”“Aku tak sengaja melihatnya di Merynth bersama Cassandra. Aku datang untuk memastikan Lysteria tak terhasut, tapi sepertinya aku terlambat.”“Tenang, Nona. Masih banyak warga di sini yang percaya pada Anda. Saya selalu percaya.”“Kita tak punya banyak waktu,” bisiknya pada Ervan. “Kita butuh b

“Ikutlah denganku, ada rencana yang harus kita jalankan.”Noel menuntun Helena menuju bagian belakang kastil, tempat kereta kuda milik keluarga Cealmont terparkir.“Aku akan menjadi kusirmu mulai saat ini.”“Kenapa harus begitu?”“Supaya aku bisa melindungimu tanpa menimbulkan kecurigaan dari Eldros.”Helena terdiam, menunggu lanjutan penjelasannya.“Kau akan pergi ke Lysteria. Di sana, kau harus mencari tahu siapa saja yang masih bersedia mendukungmu. Setelah itu, mereka harus kau bawa ke ibu kota Velmoria.”“Untuk apa melakukan itu?”“Aku akan membawamu beserta warga Lysteria ke sana seolah kalian adalah tahananku. Dengan begitu, kau bisa menyusup tanpa menarik perhatian. Cassandra pun tidak akan lagi menaruh curiga padaku, sementara aku bisa membantumu dari dalam.”Helena menggigit ujung jarinya, bimbang, lalu menatap Noel dengan penuh keraguan.“Kau yakin cara itu akan berhasil?”“Jika kau berani mempertaruhkan segalanya, maka aku pun takkan ragu melakukan hal yang sama.”***Hele