Aluna merasakan detak jantungnya berdebar cepat saat pria yang memanggilnya berdiri di samping menatapnya intens. Wajahnya elegan, jauh lebih tenang daripada Kayla yang histeris.Mata Aluna menatap tangan pria itu yang terulur ke arahnya. “Nama saya Alvian, kakak Kayla,” ucap pria itu, suaranya yang dalam terasa familiar namun asing.Aluna menyambut tangan pria itu, genggaman mereka singkat dan formal, tetapi Aluna merasakan getaran aneh. Ia berusaha bersikap ramah dengan wajah waspada. “Saya Aluna. Silakan duduk.”Alvian mengangguk. “Terima kasih, Nyonya Aluna.”“Panggil Aluna saja,” kata Aluna, ia merasa tidak nyaman mendengar panggilan seformil itu di tengah situasi penuh rahasia ini.“Mmm.. Baiklah, Aluna.” Alvian duduk, lalu perhatiannya tertuju pada Aluna, menatapnya mendalam, intens, nyaris tanpa berkedip. Tatapan itu tidak mengandung hasrat seperti Raka, melainkan rasa ingin tahu yang menusuk.“Ada apa?!” Aluna mengerutkan dahinya, menatap Alvian dengan curiga.“Maaf… W
Huling Na-update : 2025-10-31 Magbasa pa