“Apa sudah hilang? Atau masih sakit?” tanya Leland sambil mengusap kedua telinga Suri, memijat lembut.“Se–sedikit.” Suri memejamkan mata, karena merasa nyaman oleh sentuhan itu—dan mendesah, karena memang nyeri itu sudah jauh berkurang.“Rain… kau ingin menyiksaku?” keluh Leland, menghentikan pijatan itu seketika dan kembali duduk di samping Suri.“Huh… ti–tidak.” Suri bingung. “Aku ti–tidak memukulmu.” Bagi Suri, siksaan berarti memukul dan lainnya yang serupa.Leland terkekeh. “Kau tidak menyakitiku secara fisik, tapi desahanmu itu membuatku menginginkan hal lain.” “Hm? La-lain apa?”“Oh… Wow!” Leland tertawa lagi, karena penjelasannya ternyata belum cukup.“Kemarikan.” Leland menarik tangan Suri yang tentu saja menurut. Suri mengira Leland akan mengecup tangannya—itu yang diinginkannya, tapi Leland membawa tangan itu menyentuh tubuhnya, tepat di bawah perut.“Ahh!” Suri tentu saja memekik, karena ‘merasakannya’. Ia akhirnya tahu keinginan macam apa yang dibahas Leland. Suri lan
Last Updated : 2025-09-22 Read more