Seharusnya tidak. Suri dengan seluruh pikiran warasnya sangat tahu kalau ia harus menolak— segera mendorong Leland menjauh.Kenyataannya tidak seperti itu tentu. Suri malah sejenak terpana menatap senyum yang sedekat helaan napas.Tapi saat menghirup, mencoba mengalirkan oksigen pada otak agar akal sehatnya bekerja, nafasnya justru tercekat. Aroma itu masih seperti yang ada dalam ingatannya. Campuran manis buah atau bunga dari rokok, dan parfum yang saling melengkapi. “How nice…” Leland mengusap pelan pipi Suri yang memerah.Tangannya sudah sempat mencengkeram dada Leland, bukan untuk mendorong, tapi justru menahan diri agar tidak menarik pria itu lebih dekat lagi.“Lepaskan aku,” bisiknya lirih, tapi tidak terdengar seperti perintah.Leland menurunkan wajahnya sedikit, cukup dekat hingga ujung hidung mereka hampir bersentuhan. “Kau yakin?” suaranya rendah, serak, dan tentu lebih menggoda dari desahan yang tadi didengar Suri. “Karena sejak tadi kau bisa melepaskan diri kalau ingin,
Last Updated : 2025-10-24 Read more