PLAK!Suara tamparan Evan menggema keras, membuat preman itu terhuyung dengan wajah perih menyengat."Kalau kau tahu kau salah..." geram Evan, suaranya rendah penuh ancaman. "Apa yang seharusnya kau lakukan?"Kesadaran menghantam pria itu seperti halilintar. Matanya membelalak, lalu ia menoleh pada Marvin, rasa bersalah menekan dadanya begitu berat.Ia segera bangkit, membungkuk rendah di depan Marvin. "Maafkan aku, Kak Marvin. Ini salahku. Aku yang menyinggungmu. Tolong... jangan simpan dendam."Dio pun panik, segera maju dengan wajah pucat ketakutan. Suaranya bergetar ketika memohon. "Tolong, Tuan Marvin, maafkan kami. Aku salah. Aku akan kembalikan uang iuran perlindungan, bahkan kuberikan dua kali lipat! Aku bersumpah takkan ganggu kau lagi seumur hidup!"Sisa anak buahnya, termasuk Julian yang harga dirinya makin hancur setiap detik, ikut merendahkan diri meratap. "Tolong, Marvin, maafkan kami! Kami sudah berbuat salah. Kami bodoh.""Tolong... aku minta maaf, Marvin." Seorang lagi
Baca selengkapnya