Raja Perang: Kebangkitan Sang Legenda

Raja Perang: Kebangkitan Sang Legenda

Par:  Anakin DetourMis à jour à l'instant
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Notes insuffisantes
100Chapitres
13Vues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Ibunya dibunuh. Adiknya ditelantarkan mati di jalanan. Sepuluh tahun kemudian, dia kembali, bukan lagi sebagai anak lelaki yang mereka tinggalkan, melainkan sebagai Raja Perang, siap membuat mereka semua membayar semuanya.

Voir plus

Chapitre 1

Bab 1: Kembalinya Sang Raja Perang

Di sebuah pemakaman yang terbengkalai, sosok tinggi berdiri diam di depan sebuah nisan. Nama asli di batu nisan itu sudah dikikis, diganti secara kasar dengan dua kata yang mencekam: [Perempuan Gila].

Dia punya rahang tegas, sepasang mata cokelat tajam, dan postur tubuh yang penuh wibawa. Mengenakan mantel hitam panjang, dia berdiri tak bergeming saat angin sore menerpa rambutnya.

"Bu... aku sudah kembali," bisiknya.

Sepuluh tahun lalu, ayah Evan Mahardika mengusir ibunya, dirinya, dan adik perempuannya dari rumah setelah jatuh hati pada wanita lain. Malam itu dingin dan diguyur hujan.

Ibunya menangis, memohon di depan gerbang, "Tolong... mereka anak-anakmu. Biarkan mereka masuk."

Tapi pria itu membalikkan badan. Gerbang tetap tertutup rapat.

Tak punya pilihan lain, ibunya menggendong kedua anaknya menembus badai menuju jalanan. Mereka akhirnya sampai di sebuah penampungan, di mana seorang preman menyerang mereka. Ia melawan demi melindungi anak-anaknya, sampai terluka karenanya.

Sejak hari itu, hidup berubah menjadi neraka.

Evan sempat percaya mereka akan bisa bertahan, hanya mereka bertiga. Sampai suatu siang di sekolah, dia menerima telepon dari ibunya.

"Evan... maafkan Ibu. Tolong lindungi adikmu... dan tinggalkan Kawungara. Jangan pernah kembali."

Itulah kata-kata terakhir yang pernah ia dengar.

Ibunya dipaksa melompat dari sebuah gedung tinggi. Tubuhnya ditemukan tergeletak dalam genangan darah. Evan berlari pulang hanya untuk mendapati tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa dan adiknya, Elena Mahardika menangis di sampingnya.

"Aku takut, Kakak... aku mau Ibu."

Elena baru berusia sepuluh tahun. Evan empat belas tahun. Sejak saat itu, dia menjadi perisai bagi adiknya. Meski diganggu, kelaparan, dan hancur, dia tetap berjuang untuk menghidupi Elena.

Tapi orang-orang yang telah menyeret ibunya menuju kematian belum berhenti.

Suatu malam, seorang pria datang menyerang mereka dengan belati berlumuran darah. Evan sempat mengira semuanya sudah berakhir, sampai seorang asing misterius muncul. Dalam sekejap orang asing itu membunuh si penyerang, lalu menatap mata Evan.

"Ikut denganku, Nak."

...

Sepuluh tahun pun berlalu.

Negara itu diserbu oleh pasukan dari negeri tetangga. Satu pos perbatasan demi satu jatuh. Pertahanan Mahameru dihancurkan, para prajuritnya dibantai. Semua harapan seakan sirna.

Sampai satu prajurit menerjang ke medan perang.

Evan Mahardika.

Sang Raja Perang.

Ia bertarung seorang diri melawan ribuan musuh, menerobos barisan lawan bagaikan badai. Amarahnya menyelamatkan bangsa itu. Tapi sebelum siapa pun bisa mengetahui siapa dirinya sebenarnya, dia lenyap.

Sekarang dia kembali, lebih kuat dari sebelumnya.

Dan dia tidak datang untuk memberi ampun.

"Sudah sepuluh tahun sejak ayahku mengusir kami," geram Evan, kedua tangannya terkepal erat. "Aku sudah diganggu, dihina, dan dibuang."

Dia menatap ke arah kota di balik pemakaman itu.

"Tapi sekarang... Raja Perang sudah kembali ke Kawungara. Dan aku akan membuat kota ini gemetar."

Tiba-tiba, lima orang berjalan masuk ke pemakaman, sepatu bot mereka berderak di atas kerikil.

"Hei! Kamu buta atau memang bodoh?" Salah satu dari mereka membentak. "Tidak ada yang bilang sama kamu kalau ini area terlarang?"

Mereka berjalan makin dekat, menyeringai seolah tempat itu milik mereka.

"Betul-betul kebetulan," tambah yang lain. "Nona Amara Wijaya menyuruh kami menyelesaikan tugas hari ini, mengikis nama perempuan ini dan mengukir kata Perempuan Gila di nisannya. Eh lihat, ternyata kita dapat penonton pertama."

Dia terkekeh. "Bagaimana menurutmu, Sobat? Hasilnya bagus, kan?"

Tangan Evan semakin mengepal mendengar nama itu.

Amara Wijaya... mantan sahabat ibunya.

Dulu ia bagaikan keluarga sendiri, teman paling dekat ibunya. Tapi kemudian seorang pria datang di antara mereka. Seorang pewaris kaya dari Keluarga Narayani menaruh hati pada ibunya Evan, meskipun tahu ia sudah punya dua anak. Namun ibunya menolaknya, ia sudah tidak tertarik pada cinta atau pria lagi.

Sayangnya, Amara juga mengincar pria yang sama.

Namun ketika ia mencoba mendekatinya, pria itu malah menolaknya mentah-mentah.

Saat pria itu memilih ibunya Evan daripada dirinya, Amara kehilangan kendali. Sejak itu, ia menyimpan dendam.

Keluarga Wijaya memiliki kerajaan bisnis properti, dan Amara menggunakan kekuatan itu untuk menghancurkan mereka. Ia merobohkan rumah masa kecil Evan, memaksa mereka hidup di jalanan.

Tapi itu masih belum cukup.

Ia mengirim ancaman. Berjanji akan menyakiti Evan dan adiknya. Dan ketika tekanan itu menghancurkan ibunya, wanita itu melompat dari gedung, berharap Amara mau menyelamatkan anak-anaknya.

Tapi ternyata tidak.

Amara justru mengirim seorang pembunuh untuk menghabisi mereka, meski malam itu mereka berhasil diselamatkan oleh orang asing tersebut.

Belum puas juga, Amara menyatakan tidak seorang pun boleh berduka di makam ibu Evan. Ia memasang pagar, dan menyewa preman untuk menjaganya. Bahkan ia mencap ibunya sebagai perempuan gila.

"Dia benar-benar perempuan kejam tak berhati," gumam Evan di antara giginya yang terkatup rapat.

Kini para pria itu berdiri di depannya, beberapa membawa sekop dan perkakas.

"Minggir," kata salah satunya. "Hari ini genap sepuluh tahun sejak si perempuan gila mati. Nona Amara ingin makam ini dibuat ulang kali ini, dengan tulisan Perempuan Gila yang besar dan jelas terukir di atasnya."

Evan tidak berkata apa-apa.

Seorang lagi melangkah maju, menekuk-nekukkan buku jarinya. "Kami sedang bicara sama kamu, bocah. Minggir, atau aku akan hajar kamu habis-habisan."

Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

Pas de commentaire
100
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status