Manchester, UK. Manchester bukan kota yang berbicara keras, melainkan kota yang bernapas dalam diam. Langitnya sering mendung dan hujan tipis menjadi irama sehari-hari. Di balik embun yang menempel di jendela kaca, kehidupan terus bergerak—tenang, tetapi penuh arah.Dulunya jantung revolusi industri, Manchester kini menjadi perpaduan aneh antara sejarah, seni, dan ambisi urban. Pabrik tua berubah menjadi galeri seni. Gudang bata merah menjadi kafe hipster atau flat modern. Di sisi lain, mobil-mobil hitam dan pebisnis berjas berjalan cepat di bawah bayang-bayang gedung kaca yang menjulang.Namun, Charles dan Cecilia tidak berhenti di sana. Perjalanan mereka masih memerlukan waktu sekitar 30–40 menit menuju Marple, sebuah kota kecil yang terletak di sebelah tenggara Greater Manchester, tempat di mana kedua orang tua Cecilia tiggal.Terbang langsung dari Italia, mereka menempuh perjalanan udara tiga jam dengan pesawat pribadi. Kemudian, mereka memutuskan langsung mendarat di Manchester
Last Updated : 2025-09-07 Read more