Semua Bab Gairah Cinta Yang Berdosa: Bab 71 - Bab 80

Pagi menyapa. Aktivitas sarapan bersama keluarga Cecilia begitu hangat. Charles yang terbilang biasa sarapan atau makan malam sendirian, dia mulai terbiasa dengan suasana-suasana sederhana. Ya, Cecilia bukan berasal dari keluarga kaya, itu yang membuat suasana kekeluargaan sangat melekat.Charles melihat kesederhanaan dan kehangatan di keluarga Cecilia, membuat hatinya seakan melepas rindu. Kehangatan sudah lama tak dia rasakan. Dulu, di kala kedua orang tuanya masih ada, dia pernah merasakan—walau kedua orang tuanya itu jelas terkenal sangat sibuk. “Cecilia, kapan kira-kira kau akan kembali ke London?” tanya Daisy penasaran.Cecilia yang mendapatkan pertanyaan dari ibunya, langsung menoleh menatap Charles. “Mungkin Charles akan menjawabnya, Mom.”Daisy mengalihkan pandangannya, menatap Charles, menunggu jawaban yang dia tanyakan tadi.“Beberapa hari lagi aku akan membawa Cecilia kembali ke London,” jawab Charles tenang.Daisy tersenyum. “Aku nanti akan membawakan roti buatanku. Tolo

Mobil Cecilia melaju dengan kecepatan yang tak terkendali. Wanita cantik itu makin menekan pedal gas, seakan menunjukkan bahwa dia tak memedulikan nyawanya dalam taruhan. Gejolak emosi di dalam diri membuatnya tak bisa lagi dikendalikan.Kata-kata yang terucap di bibir Charles, membuat bara api di dalam dirinya tak terkendali. Ya, dia sangat marah akan fakta yang ada. Kakak tirinya yang begitu dia sayangi ternyata meninggal karena pria yang sekarang akan menjadi suaminya. Fakta ini menghancurkan Cecilia. Dia merasa dirinya seakan telah melakukan sebuah dosa besar. Air matanya sejak tadi terus bercucuran, membuat emosi di dalam dirinya makin menekan pedal gas.Amarah dalam diri Cecilia membuatnya lupa diri bahwa kini dia sedang hamil muda. Harusnya tindakan yang dia lakukan ini salah. Namun, dia tetap melakukan itu. Dia mengemudi seperti orang yang sedang melampiaskan amarahnya.Sementara itu, di sisi lain, Charles terus mengumpat kasar melihat Cecilia mengemudi dengan kecepatan penuh.

“Charles, Cecilia, kalian dari mana?” tanya Corey tepat di kala melihat Charles dan Cecilia sudah kembali. Pria paruh baya itu kebetulan bisa pulang lebih awal dari kantornya. Tujuannya sengaja, karena dia tahu pasti Chrles dan Cecilia tak memiliki waktu banyak. Putri dan calon menantunya pasti akan segera kembali ke London.“Aku dan Charles baru saja mengunjungi makam Kak Violet,” jawab Cecilia lembut dan tenang.“Kau ke makam Violet?” sambung Daisy yang kebetulan ada di samping Corey, tampak terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh putrinya.Cecilia mengangguk. “Ya, Mom. Aku dan Charles harus segera kembali ke London. Banyak hal yang harus kami urus di sana. Jadi, aku meminta Charles menemaniku ke makam Kak Violet. Aku khawatir, kalau menunda lama, nanti berujung aku tidak bisa ke makam kakakku.”Daisy tersenyum lembut. “Terima kasih sudah menyempatkan waktumu untuk ke makam kakakmu. Mommy senang mendengarnya.”Corey terdiam sebentar, terlihat agak bingung. “Hmm, Cecilia, kalau ka

Kesunyian membentang. Lena duduk di pinggir ranjang sambil memegang foto pertunangan Cecilia dan Evan. Wanita paruh baya itu menatap penuh kerinduan. Meski dia sudah berjanji untuk menerima segalanya, di kala tadi Charles datang membawa Cecilia, dirinya bagaikan tersambar petir.Lena tak pernah menyangka Cecilia sampai mengandung anak Charles, dalam keadaan belum ada ikatan resmi. Sungguh, dia kecewa, tetapi tak menampik bahwa dirinya sangat menyayangi Cecilia seperti putri kandungnya sendiri.“Aku tahu, kau pasti akan tenggelam dalam rasa kecewamu.” Edgar muncul, dia langsung duduk di samping Lena.Lena menghela napas dalam. “Apa Charles dan Cecilia sudah pulang?” tanyanya pelan.Edgar mengangguk. “Ya, mereka sudah pulang. Tadi, mereka titip salam. Dan, jujur, tindakanmu tadi, membuat Cecilia sangat terluka.”Lena menatap Edgar dengan tatapan bersalah. “Aku tidak bermaksud melukai Cecilia. Setelah apa yang menimpa Cecilia, tentu aku ingin Cecilia bahagia. Tapi, kabar kehamilan Cecili

“Maaf, Anda?” Sang hakim ketua kini menatap saksama Evan yang berdiri di antara para orang di sana. Hakim itu tampak menunggu untuk Evan kembali melanjutkan ucapan.“Aku Evan Langston. Aku berselingkuh dari Cecilia Moreau, tunanganku, bukan karena aku tidak mencintainya, tapi karena kebutuhkan biologisku tidak terpenuhi. Cecilia menerapkan prinsip kuno, yaitu no sex before marriage. Jadi, jelas apa yang dikatakan Bertha sangat omong kosong.“Cecilia dan Bertha adalah sahabat. Aku memang bajingan meniduri sahabat tunanganku. Tapi, sungguh aku sangat mencintai Cecilia. Hanya saja, aku yang bajingan ini butuh kebutuhan biologisku terpenuhi. Menunggu sampai pernikahan itu sangat lama.“Bertha selalu menggodaku. Dan, ya, aku akui tergoda. Jangan tanya kenapa. Itu karena pria bajingan ini mudah tergoda oleh tubuh indah wanita cantik. Dan, aku mengakui Bertha memiliki paras yang cantik. Tapi, Yang Mulia, jika ditanya siapa wanita yang aku cintai, dengan lantang aku menjawab Cecilia Moreau.“