Dinginnya air yang mengguyur tubuh seperti tidak berarti apa-apa bagi Cecilia. Begitu tubuhnya yang sudah terbalut kimono putih kembali memasuki kamar, kepalanya mendadak langsung penuh. Persoalan dengan Evan, Bertha, dan Charles benar-benar menguras tenaga serta pikiran. Tiga orang itu seperti berkompromi untuk menyerbunya bersamaan.Cecilia berdiri menatap cermin, melihat wajahnya yang menunjukkan rasa kesal. Dia menyadari masalah yang menghantamnya, membuat hidupnya sangat kacau. Detik selanjutnya, tangan kanannya ang dingin meraih ponsel, memainkannya sebentar, lalu menempelkan benda itu ke telinga kanan.“Selamat malam, Elliot,” sapa Cecilia begitu telepon suara tersambung, menghubungi seseorang yang ingi dia mintai bantuan.“Selamat malam, Cecilia. Apa kabar?” balas suara berat dari seberang sana.“Baik, aku baik. Aku menghubungimu karena ingin meminta bantuan. Apakau bisa membantuku?”“Bantuan? Apa itu? Sampaikan saja, Cecilia.”Cecilia memutuskan menghubungi salah satu kenalan
Dernière mise à jour : 2025-07-30 Read More