Hari-hari berikutnya berubah menjadi lingkaran tak tenang bagi Ariana.Setiap pagi, bunga segar selalu tiba di depan pintu rumah, terbungkus indah dengan pita emas.Kadang ada hadiah kecil—kalung, buku, bahkan cokelat impor yang mahal. Semua itu datang tanpa nama, namun Ariana tahu persis siapa pengirimnya. Dio.Siapa lagi kalau bukan Dio. Yang selama ini Ariana pikir pria itu sudah berhenti mengejarnya. Namun, rupanya tampaknya Dio semakin menjadi.Ia berusaha mengabaikan, membuangnya diam-diam sebelum Jason melihat. Namun Dio tidak berhenti. Bahkan lebih buruk, pria itu mulai menunggunya di depan sekolah Ethan.Pagi itu, saat Ariana menggandeng Ethan keluar dari gerbang, sosok Dio berdiri tak jauh, bersandar pada mobil mewah hitamnya.Wajahnya penuh senyum hangat, seperti pria yang tengah menanti kekasih. Beberapa guru dan orang tua murid mulai melirik, berbisik-bisik, membuat Ariana menunduk malu bercampur takut.“Ariana,” sapa Dio lembut saat ia mendekat. “Aku hanya ingin memastik
Huling Na-update : 2025-09-16 Magbasa pa