Bu Nina dan Pak Hasan terus-menerus menanyakan kabar tentang putrinya yang hilang kabar. Sama sekali tidak bisa dihubungi dan tidak tahu di mana keberadaan mereka. "Lihatlah, mereka kembali menelpon," ucap Bu Habibah lirih kepada Pak Fahmi yang juga sama-sama bingung. "Katakan saja kepada mereka kalau putrinya sedang belajar bertahan hidup," sahut Abah Farhan yang tiba-tiba muncul begitu saja dan duduk di depan Bu Habibah. Abah Farhan terlihat biasa-biasa saja di tengah kepanikan anak dan juga menantunya. Maya memang bukan menantu yang diinginkan beliau, tetapi bagi Pak Fahmi dan istrinya kebahagiaan putranya lebih penting. "Maya bukan anak yang biasa hidup susah, Bah," lirih Pak Fahmi mencoba membuat abahnya mengerti. "Terus apa masalahnya?" Abah menatap putranya lekat. "Sudah Abah katakan, cuci menantu Abah itu tidak perlu kaya, cantik, apalagi wanita karir, cukup dia yang biasa saja tetapi shalihah, dan beriman," jelasnya membuat Pak Fahmi menghela napas berat. "Bah, yang me
Last Updated : 2025-09-16 Read more