All Chapters of TETANGGA WITH BENEFIT: Chapter 21 - Chapter 30

62 Chapters

Rapat Dewan Kota

୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Kamis malam datang lebih cepat dari yang kukira. Apalagi karena aku enggak bisa berbuat apa-apa di rapat kota untuk menghentikan rencana Maya.Danny terus memaksaku buat kasih voting “Enggak setuju”, tapi meski begitu Maya punya suara Karin. Jadi aku yakin semua orang bakal setuju kalau gedung itu dibuat toko buku, yang katanya sudah Maya putuskan. Karena itu akan melengkapi pusat kota Pecang.Aku masuk ke gedung kota seberang alun-alun, dan ruangannya sudah penuh gara-gara Derrin mengumumkan ke semua orang apa yang akan terjadi malam ini.Biasanya, sih cuma pemilik usaha di sekitar alun-alun saja yang peduli sama usaha baru yang bakal grand opening. Umumnya mereka cuma takut kalau ada yang buka toko sex toys atau jual tanaman aneh seperti yang sering dikatakan Munaff.Kebanyakan anggota dewan sudah duduk di kursi depan, tapi Maya belum terlihat. Jadi aku berdiri dulu di luar.Aku sendiri enggak mengerti kenapa

Last Updated : 2025-08-26

Presentasi

"Jadi, ini cuma beberapa ide yang aku punya,” kata Maya. “Aku udah lihat gedung itu luar-dalam. Dan aku bakal fokus bikin event dan promo yang bisa narik orang datang ke Pecang, khususnya pada waktu musim turis.”Dia menengok ke arahku saat bicara itu. Dan tentu saja, Eifel sama Papa langsung ikut-ikutan menengok ke aku juga.Maya putar video. Dari situ aku jadi mikir berapa banyak waktu dan uang yang sudah dia keluarkan buat ini. Padahal sebenarnya sketsa sederhana saja sudah cukup untuk dia diterima.Videonya mulai dari Brine & Barrel, terus bergeser ke arah gedung yang dia bayangkan jadi punya dia. Ada kanopi biru tua dengan tulisan The Libraria. Kamera masuk lewat pintu ganda, terus ada efek bintang-bintang kecil, seperti kita lagi masuk ke dunia ajaib.Dalamnya toko terlihat manis banget, cozy, persis yang disukai penduduk Pecang dan juga turis. Ada meja bulat buat display, rak buku yang menjulang dari lantai sampai langit-langit di depan, pe

Last Updated : 2025-08-26

Dia Lagi!

୨ৎ M A Y A જ⁀➴ Aku baru saja berhasil menjual mesin jahit terakhir. Begitu pembelinya keluar dari toko, rasanya hidupku mulai ada titik terang. Setelah berdiskusi sama beberapa orang di kota, soal siapa yang harus aku hubungi buat renovasi. Semua sepakat, Sahar Sunya orangnya. Dia punya tim property dan aku berharap enggak ada anak-anaknya yang ikutan. Tiba-tiba ada ketukan di pintu belakang. Karena aku lagi menunggu Sahar, aku langsung buka tanpa berpikir panjang. Aku masih pakai Overall, Sneakers, dan Bandana di kepala. Aku belum dandan. Tapi ternyata bukan Sahar. Yang nongol malah anak pertamanya, Aldani. “Sorry, Papaku tadi udah coba nelpon kamu,” katanya sambil senyum. Aku langsung cek saku depan. Sial, HP-ku di-silent. Ada notif pesan suara belum diputar. “Makasih, ya.” Aku geser pintu biar bisa menutup, tapi dia selipkan kakinya buat menahan. Aku buka lagi d

Last Updated : 2025-08-27

Gosip VS Gosip

“Aku senang, Aldani udah sempat ngobrol sama kamu. Sorry ya, sebenarnya aku benci telat,” kata Sahar Sunya sambil ulurkan tangan. Aku menjabatnya, dan langsung terbayang bagaimana Aldani nanti kalau sudah tua, sepertinya bakal mirip banget sama Papanya ini. “Ini Alzian, adiknya Aldani.”Alzian pun menyodorkan tangannya juga.“Apa yang kamu lakuin di sini?” tanya Aldani.“Alzian bakal bantu Papa di proyek ini, soalnya dia butuh kegiatan. Nanti pas dia libur, dia bisa di sini. Papa yang cover di hari lain.” jawab Sahar, gantian menengok dari Aldani ke aku.“Serius? Kamu setuju, Alzian?” tanya Aldani ke adiknya.Alzian cuma angkat bahu, terus kasih tatapan ke Aldani, dan Aldani langsung mundur. Aku sudah sadar, meski baru sebentar di kota ini, keluarga mereka pandai banget berkomunikasi tanpa kata-kata. Cukup pakai alis atau bibir saja.“Aldani, udah ada ukurannya?” tanya Sahar.Aldani kasih sobekan kertas dari catatannya.

Last Updated : 2025-08-27

Panti Jompo

୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Aku bisa saja menghitung berapa banyak orang yang lagi berusaha menjodohkanku sama Maya. Dan Papa pasti salah satunya, soalnya dia menawarkan apartemen ke Maya.Derrin pernah coba tinggal di situ waktu selesai kuliah, tapi dia cepat pindah dan tinggal bersama cewek-cewek lain. Katanya dia enggak suka sendirian di apartemen, soalnya bangunan itu ada di tengah hutan.“Masuk dulu bentar, terus cabut lagi,” kataku waktu kita berhenti di parkiran panti jompo.Aku seharusnya enggak menyentuh kancing logam di baju anehnya itu, tapi pas bajunya terbuka sedikit, aku lihat warna dalamannya … sial, susah banget buat tahan diri.Aku kira dia bakal tampar tanganku, tapi ternyata enggak. Sepanjang jalan dari Pecang ke Bangora, otakku cuma memikirkan di satu hal, kenapa dia biarkan tanganku ada di kancing itu?“Ya udah,” katanya sambil turun dari mobil.Aku angkat kotak tisu, dia malah bawa gulungan benang yang bera

Last Updated : 2025-08-28

Tebak Gaya

“Gimana kalau kita yang peragain?” Maya tunjuk jarinya di antara dia sama aku.“Apa?” teriakku, mau mundur, tapi dia sudah buru-buru tarik punggung bajuku. Ternyata dia jauh lebih kuat daripada perkiraanku.“Iya, kita pilih kata-katanya, terus nanti dibagi jadi dua tim. Kalian tinggal tebak aja. Jadi kerjaan Lammy enggak kebuang sia-sia.”Semua orang diam, enggak ada yang senyum. Penonton susah banget diajak hidup. Dan sekarang Maya terlihat putus asa.Sialan.“Dengar nih, kalian udah enggak kuat lagi naik ke depan. Saran aku, mending diterima aja,” kataku dengan nada tegas.Beberapa orang mulai bisik-bisik. Enggak ada yang langsung setuju, bahkan ada kakek yang sudah bangkit dengan tongkatnya buat pergi. Tapi nenekku yang langsung berdiri.“Kita semua bakal main. Duduk lagi, Lanon. Itu cucu aku, dan kita udah ganggu malam mereka, jadi ayo kita main bareng.”Shaenette langsung angkat tangan dan teriak, “Yes!”

Last Updated : 2025-08-28

Duet Night

୨ৎ M A Y A જ⁀➴Dua minggu setelah peristiwa di Panti Jompo, aku masih suka tertawa sendiri tiap kali ingat pikiran mesum para lansia itu. Dan jujur, aku juga berharap saat aku setua mereka nanti, otakku masih sama nakalnya. Sudah lama banget aku enggak tertawa segila itu.Ada pamflet menyelip di kotak surat, aku ambil dari lantai yang minggu lalu baru direnovasi sama Alzian. Dia pekerja keras, tapi pendiam banget. Ya, masuk akal, sih. Soalnya dia lagi berusaha sembuhkan patah hatinya. Kalau kakaknya, aku malah penasaran kenapa dia tiba-tiba menghilang minggu ini?Saat kubaca pamfletnya, aku senang banget karena komite enggak memilih tokoku buat acara 'Duet Night' kali ini.Flora Fabel sama Flamingo yang bakal jadi pasangan minggu depan. Acaranya di Flamingo, toko cindera mata. Di sana kalian bisa mewarnai salah satu dari tiga desain bunga mereka, terus setelah itu beli buket bunga asli.Kedengarannya seru.Karin tiba-tiba mengetuk jendela. Aku buka pintu, dia masuk sambil melipat pa

Last Updated : 2025-08-29

Apa yang Dia Lakukan?

Hari Sabtu pun tiba.Aku ada di toko, mengatur stok buku yang baru saja sampai. Sekarang aku paham kenapa banyak orang yang menyarankan agar Sahar Sunya yang pegang renovasi toko. Karena kerjanya cepat banget. Untungnya juga ada Alzian yang selalu siap bantu kalau dia lagi enggak ada kerjaan di tambangnya.Sebagian besar bukuku masih menunggu, meja bundar sama dekorasi pun juga belum lengkap. Tapi aku percaya diri kalau semuanya bakal beres dan aku bisa menentukan tanggal grand opening sekitar tiga-empat minggu lagi.Alzian, Alvaro, sama Karin mengetuk kaca sebelum masuk."Eh, Maya!" Karin masuk dan melihat box paketan. "Pilihan kamu keren-keren semua.""Senang juga lihat buku-buku ini lolos seleksi dari ibu pustakawan kita," kataku sambil berdiri menyambut mereka.Alvaro ulurkan tangan. "Kita belum pernah resmi kenalan. Aku Alvaro Sunya."Kita pun bersalaman. Dari dekat baru terasa bedanya dia sama Aldani. Badannya besar, tinggi sama kayak Aldani, tapi lebih lebar. Sikapnya juga lebi

Last Updated : 2025-08-29

River Point Resort

୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Aku bawa dia jauh dari kota dan orang-orang agar aku bisa punya waktu berdua saja. Karena sekarang sudah larut malam, mungkin ini terlihat mencurigakan. Aku ingin dia merasa aman sama aku, jadi aku bilang, “Mau jalan ke teluk, enggak?”“Oke.” Dia masukkan tangannya ke saku.Aku turun dari trotoar buat menyebrang jalan ke arah teluk. “Susah enggak, sih? Maksud aku, waktu kamu di sini, terus semua orang tahu soal privasi kamu?”“Udah, ah. Aku enggak mau bahas ini sekarang. Kamu tadi mau ngomong apa, sih?”“Enggak apa-apa … aku cuma, aku pernah ada di posisi itu. Aku ngerti.”Aku bisa pura-pura enggak tahu rasanya jadi bahan gosip satu kota, tapi faktanya itu pernah terjadi dua kali sama aku. Bedanya, waktu itu orang-orang sudah mengenalku. Sementara mereka enggak kenal Maya.“Mama kamu?”Aku sebenarnya enggak kaget, pasti ada saja yang cerita soal Mamaku.“Waktu dia meninggal, ke mana pun aku pergi selalu merasa ada aja orang yang gosipin dan ngehujat aku, ngerti, en

Last Updated : 2025-08-30

Satu Malam Saja

Jelas banget kalau Danny mungkin mengarang soal atap bocor cuma buat ganggu aku biar enggak bisa menikmati malam sama Maya. Dia memang menganggap Maya itu musuh kita. Dia maunya bisnis Maya gagal, biar gedungnya bisa jadi punya kita. Kadang dia itu keras kepala banget, kayak babi. Cuma bisa lihat satu arah.“Serius. Dia tadi malah mau nginep di rumah kita ...” Nada suaranya jelas meremehkan cewek itu. “... aku udah telepon Donna, pesenin kamar buat dia di hotel. Aku rasa kamu enggak bakal nyaman kalau tiba-tiba dia nongol di ranjangmu, Aldani. Jadi kamu mending cek dulu kamar Maya sebelum hotelnya Donna full booked."Setengah dari diriku ingin biarkan Maya menginap di rumah, biar bikin Danny kesal. Dia harusnya bisa move on dari masalahnya sama Maya. “Thanks udah ngabarin.” Aku tutup telepon, malas debat di depan Maya. Aku masukkan HP ke kantong, sadar kalau semua orang di meja lagi memperhatikanku.“Kamu mungkin mau nelpon River point, atau kit

Last Updated : 2025-08-30

1 2 3 4 5 6 7

SCAN CODE TO READ ON APP