"Nggak apa-apa, Ibunya Sisy. Aku bukan bilang kamu yang nggak jelas barusan," jawab Damar.Puspa mengangkat mata, lalu melirik ke arah Damar.Telapak tangan Damar yang kering menutupi tangan Puspa, lalu menggenggamnya.Seperti ada arus listrik panas yang mengalir cepat lewat kulit mereka.Puspa terkejut.Damar menarik tangannya sedikit.Puspa pun terhuyung maju satu langkah dan hampir saja masuk ke dalam pelukan Damar."Permisi, permisi, maaf mengganggu," ucap seorang wali murid yang membawa anaknya menyela antrian sambil mengobrol dengan orang tua yang dia kenal di depan. Puspa juga mengenal wali murid itu, mereka pernah bertemu waktu pertemuan awal masuk sekolah.Sisy juga menyapa anak itu.Wali murid itu tersenyum, lalu bertanya, "Puspa, oh itu ayah Leo, ya? Kalian kenal?" Matanya kemudian menatap tangan Puspa yang sedang digenggam erat oleh Damar.Tampaknya hubungan mereka tidak biasa, bahkan sampai saling menggenggam tangan.Puspa langsung sadar.Dia buru-buru melepaskan tangan,
Baca selengkapnya