Kemudian, Puspa mendengar suara jernih dan polos putrinya berkata …."Terima kasih, Paman."Ternyata, Damar memberikan sepotong kue tar kepada Sisy. Di atas kue itu ada stroberi berkilauan yang tampak manis dan lembut.Kemudian, dari sudut pandang Puspa, juga terlihat sepotong kue stroberi, bersama dengan jari-jari pria yang berotot.Yang dilakukan Damar itu wajar-wajar saja.Tempat makan itu ramai oleh banyak orang. Namun, masing-masing orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Ada yang memotong kue, membagikan kue, mengobrol sambil tersenyum, atau juga sibuk berfoto.Tidak banyak orang yang memperhatikan.Namun, Naira melihatnya.Matanya terbelalak.Kemudian, Naira berdeham pelan ke arah Elvira, seolah-olah baru saja melihat sesuatu yang begitu menggemparkan dan luar biasa.Sayangnya, Elvira tidak memperhatikan putrinya. Dia tengah sibuk membisikkan sesuatu ke telinga Dipta."Lihat gadis kecil itu. Begitu cantik dan menggemaskan. Hidungnya, wajahnya, benar-benar mirip Damar."Dip
อ่านเพิ่มเติม