Jangankan kelas sebelah. Sudah lebih dari sepuluh tahun berlalu. Bahkan, teman sekelas sekalipun belum tentu bisa langsung saling mengenali saat bertemu.Damar tidak memiliki kesan apa pun terhadap pria di depannya.Namun, karena sama-sama pernah satu sekolah, Damar tetap tersenyum sedikit."Aku Bondan Sasmita. Dulu, aku anggota komite olahraga kelas dua." Bondan tersenyum. Kemudian, Bondan menyerahkan kartu namanya dengan kedua tangannya. Damar pun menerimanya. Saat memegang kartu nama itu, tiba-tiba saja Damar mengerutkan kening, lalu bertanya sambil lalu, "Di kelas kalian, apa ada gadis bernama Puspa Resmawan?""Puspa Resmawan?" Bondan berpikir sesaat. "Ada. Dia duduk di belakangku."Sebenarnya, Bondan tidak terlalu mengingat sosok Puspa. Dia hanya ingat jika memang ada orang dengan nama itu. Namun, seperti apa wajahnya, Bondan sudah lupa.Akan tetapi, karena Damar yang bertanya, tentu saja Bondan harus mengatakan jika dia ingat.Dengan susah payah, Bondan akhirnya bisa bercakap-cak
อ่านเพิ่มเติม