Aku menyeka air mata dari sudut mataku dan menatap langit kelabu di luar jendela.Seperti biasa, musim hujan di sini terasa dingin.Ponselku pun berdering. Telepon dari Vincent."Abella, apa kamu habis mengeluh pada ayahku lagi?""Syafana dan aku akhirnya punya waktu berduaan, tapi kamu malah mengacaukannya!""Kuperingatkan, ya! Kalau kamu berani ikut campur dalam urusanku lagi, akan langsung kublokir semua kartu kreditmu!"Dulu, aku pasti akan secara otomatis meminta maaf dan menundukkan kepalaku walaupun aku tidak salah.Sekarang, aku menyahut dengan tenang, "Terserah kamu."Vincent terdiam sesaat di ujung telepon sana. Dia pasti terkejut dengan sikapku yang acuh tak acuh, tetapi dia lalu tertawa dan berkata."Jangan sok licik, Abella. Selama kamu masih jadi istriku, aku bisa menyiksamu habis-habisan dengan seratus cara."Aku sudah pernah melihat cara kerja Vincent.Aku masih ingat saat pertama kali memergoki Vincent berselingkuh. Waktu itu, aku dengan naifnya mengira bahwa Reyhan ya
Baca selengkapnya