Happy Reading***"Tenang, Say. Kami nggak akan mencelakai atau apa pun itu yang bisa mengancam nyawamu. Aku cuma ingin memastikan sesuatu." Perempuan itu melirik Elang. Detik berikutnya, lelaki itu menganggukkan kepala. Ardha makin bingung, benar-benar takut ketika dua orang di hadapannya berbuat dan mengatakan hal-hal yang tidak dimengerti olehnya. "Pak, jangan main-main." Ardha melirik Arlojinya, "Saya nggak punya banyak waktu.""Tenang, Ar. Biarkan dia memastikan sesuatu tentangmu," pinta Elang."Apa?" Ardha mulai tak sabar.Perempuan itu cuma tersenyum, lalu menarik kemeja, menyatukan kedua tangan Ardha ke atas dan memegangnya kuat. Tangan lainnya meraba bagian tubuh yang terbilang sensitif."Hei, apa yang kamu lakukan!" teriak pembantunya Harsa. "Aku bisa melaporkanmu atas tuduhan pelecehan."Teriakan Ardha tak digubris bahkan setelah sekuat tenaga berusaha melepas cekalan tangan orang yang tak dikenalnya, tenaga sang pembantu masih di bawahnya. Perempuan itu meraba bagian pe
Last Updated : 2025-10-10 Read more