Setelah Nadine menutup pintu kantor dengan pelan, Rafael bersandar di kursinya sejenak. Dia menatap lurus ke depan, lalu memijat pelipisnya yang terasa berat. Hari baru saja dimulai, tapi dia tahu bahwa apa yang akan dibahasnya dengan Haris pagi ini bisa mengubah segalanya. Dan dia belum siap jika kebenaran yang terungkap bisa menyakitkan lebih dalam dari yang dia bayangkan.Rafael masuk ke ruang rapat kecil dengan langkah pasti, tapi wajahnya menunjukkan ketidaknyamanan yang sulit disembunyikan. Di dalam ruangan, Haris sudah duduk, menunggu, dengan dokumen-dokumen tertata rapi di depannya. Begitu melihat Rafael masuk, Haris berdiri dan menyapanya dengan anggukan singkat.“Selamat pagi, Presdir,” katanya.“Selamat pagi,” jawab Rafael datar, lalu duduk di kursi di seberang Haris. Tangannya meraih gelas air di meja, tapi dia tidak meminumnya segera.Haris membuka folder cokelat yang dia bawa, menyerahkan beberapa foto dan dokumen baru. “Ini laporan terbaru tentang Edgar Marvelo. Kami te
Terakhir Diperbarui : 2025-10-20 Baca selengkapnya