Aurora tertawa terbahak saat melihat ekspresi Rafael yang panik, teriakannya menggema di antara pepohonan taman. Kursi roda melaju cepat menuruni jalanan yang sedikit miring, membuat Rafael memeluk sandaran kursinya erat-erat, matanya membelalak panik, wajahnya pucat seketika.“Hentikan! Aurora!” teriaknya lagi, tapi itu hanya membuat Aurora semakin geli.Angin sore menerpa rambut Rafael, membelai wajahnya yang menegang. Beberapa orang di taman menoleh ke arah mereka, sebagian terkejut, sebagian lagi menahan tawa melihat adegan tak biasa itu. Sementara Aurora tak bisa menahan tawanya, bahunya berguncang karena geli, tangan menutup mulut sambil mengikuti dari kejauhan.Namun, saat kursi roda akhirnya sampai di bagian jalanan yang datar, Rafael berhasil menekan tombol rem otomatis di sisi kursi rodanya. Ban kursi berhenti perlahan dengan suara gesekan pelan, hingga akhirnya benar-benar diam. Napas Rafael memburu, matanya menatap ke depan kosong beberapa detik, masih berusaha mencerna ap
Last Updated : 2025-09-18 Read more