Senter kecil Dylan menyapu pelupuk mata Laura yang bergetar. Dengan perlahan, mata itu terbuka, berkedip-kedip menyesuaikan cahaya. Suara mesin dan monitor yang tadinya hanya gumaman jauh, kini menjadi nyata. Bibir Laura yang kering bergetar, suara serak dan hampir tak terdengar kesuar dari bibirnya. “Reve ...? Bayi ... kita ...?” Kalimat itu adalah dua pertanyaan yang keluar, menghunjam langsung ke inti jiwanya. Dylan segera mendekat, tangannya yang hangat menggenggam erat tangan Laura yang dingin. Dia membungkuk, memastikan Laura bisa melihat mata dan mendengar suaranya dengan jelas. Wajahnya, yang biasanya penuh percaya diri, kini dipenuhi kesedihan yang dalam. “Laura,” panggilnya lembut, suaranya bergetar. “Kau harus kuat.” Dia menarik napas dalam, seolah kata-kata selanjutnya adalah kata yang paling berat yang pernah dia ucapkan. “Maafkan aku,” bisiknya, erat menggenggam tangan Laura, “karena tidak bisa menyelamatkannya.” Kata-kata itu menggantung di udara steril ruangan
Last Updated : 2025-11-23 Read more